Kekalahan 10-21, 19-21 dari Ohori menghadirkan kenangan pahit karena Jorji batal membawa pulang medali meski lebih diunggulkan.
Gregoria tertinggal 10-15 sebelum mendapat poin cuma-cuma dari blunder konyol Ohori karena servis yang tidak pas sehingga kok cuma terbang setengah dari tinggi net.
Masih belum mudah bagi Gregoria untuk mencetak angka. Ohori terus mencecarnya dengan lob-lob ke area baseline sehingga tidak siap saat diserang.
Jarak empat angka bertahan hingga 15-19. Netting tipis dari Ohori yang gagal dikembalikan Jorji menciptakan game point di 15-20.
Bola tanggung yang dilepaskan Jorji pada reli berikutnya disambar dengan keras oleh Ohori untuk mengunci gim pertama dengan skor 15-21.
Gregoria mencoba untuk bangkit pada gim kedua. Keunggulan didapatnya pada 5-3, tetapi Ohori dapat membalikkan keadaan di 5-6.
Permainan Ohori yang ulet membuat Gregoria dipaksa memanfaatkan seluruh bidang permainan hingga ke sudut-sudutnya.
Alih-alih membantu, bola-bola berisiko justru lebih banyak merugikan Gregoria. Setelah 8-11 di interval, Jorji tertinggal lima angka di 9-14.
Tidak ada jawaban dari Gregoria. Sebuah pengembalian lain yang keluar membuatnya kalah 13-21 pada gim kedua.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar