BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, gagal melakukan revans dari Anders Antonsen (Denmark) pada semifinal BWF World Tour Finals 2024.
Juara All England 2024 itu ditaklukkan Antonsen, 6-21, 21-15, 13-21 pada laga yang berlangsung di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, Sabtu (14/12/2024).
Melalui hasil ini, Antonsen menipiskan ketertinggalan dalam rekor pertemuan dengan Jonatan.
Sebelumnya, kedua pemain bertemu pada final China Masters 2024 yang masuk level Super 750.
Antonsen mencetak lima poin lebih dulu pada awal gim pertama setelah pukulan Jonatan banyak yang melenceng. Jonatan meraih poin pertama setelah pukulan Antonsen keluar lapangan.
Smes Jonatan yang menyangkut di net membuat Antonsen menjauh, 6-1. Jonatan terus melakukan kesalahan yang memberi keuntungan wakil Denmark menjadi, 7-1.
Antonsen memberi tekanan setelah mengantisipasi serangan Jonatan menjadi unggul, 8-1. Jonatan belum berhasil keluar dari tekanan dan tertinggal 2-10. Jonatan menambah angka, 3-10.
Namun, kesalahan kembali dibuat Jonatan hingga Antonsen memimpin pada interval, 11-3. Seusai interval, Jonatan berusaha comeback dengan menambah dua poin berikutnya menjadi, 5-11.
Antonsen membalas dengan mencetak lima poin beruntun sehingga semakin menjauh, 16-5. Jonatan semakin tak berdaya saat Antonsen mempertebal keunggulan 19-5 setelah membukukan tiga poin berikutnya.
Antonsen membalas dengan game point, 20-5. Jonatan sempet menambah angka setelah kesalahan Antonsen. Antonsen yang sudah memegang kendali permainan menutup gim ini dalam 18 menit.
"Pertama harus tetap bersyukur apapun hasilnya. Antonsen sedang dalam performa terbaiknya, tetapi tadi saya terus mencari cara untuk menekan dia dan cukup berhasil pada gim kedua," kata Jonatan dalam siaran resmi PBSI.
Jonatan sempat menjaga asa saat memenangi gim kedua.
"Tetapi pada gim kedua itu, saya merasakan ada sakit di jari-jari kaki saya, sepertinya ada kulit yang terkelupas menyebabkan beberapa kali mengganggu pergerakan."
Skor imbang mengawali gim ketiga, 1-1. Antonsen menjauh 4-1 setelah mencetak tiga poin beruntun.
Jonatan berusaha bangkit dengan mendekat, 4-7. Namun, Antonsen sudah mulai mengantisipasi serangan Jonatan dan memimpin pada interval, 11-6.
Setelah interval, Antonsen mempertebal keunggulan. Jonatan mendekat, 10-12. Antonsen menjauh lagi, 13-10.
Jonatan mendekat, tetapi Antonsen menjaga posisinya tetap memimpin, 19-11. Situasi semakin sulit bagi Jonatan saat Antonsen mencetak match point, 20-11.
Jonatan menambah angka 13-20. Antonsen yang sudah unggul jauh mengunci kemenangan.
"Akhirnya pada gim ketiga tidak bisa didorong lebih lagi permainannya walaupun sudah mencoba semampunya," aku Jonatan.
"Hasil ini menjadi catatan ke depan terutama bagaimana untuk melawan Antonsen pada pertemuan berikutnya."
"Tahun ini dibilang cukup baik, iya, tetapi dibilang kurang baik, ada juga. Ya belajar lagi, berusaha lagi untuk lebih baik tahun depan."
Terkait target 2025, pebulu tangkis 27 tahun itu belum menetapkan target.
"Nanti saja, setelah ini mau istirahat dulu, refreshing sejenak," ujar Jonatan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar