BOLASPORT.COM - Manajer Tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi, mengakui kekuatan skuadnya akan melemah pada MotoGP 2025 karena lepasnya beberapa pembalap muda berbakat termasuk Jorge Martin.
Musim depan akan menjadi musim kompetisi berbeda bagi Ducati setelah lepasnya Jorge Martin, Marco Bezzecchi, dan Enea Bastianini ke tik rival.
Martin dan Bezzecchi pindah ke Aprilia, sedangkan Bastianini akan bernaung di KTM Tech3.
Kehilangan tiga pembalap muda bertalenta itu nyatanya diakui Tardozzi selaku Manajer Tim Ducati Lenovo, akan sangat berdampak bagi skuadnya.
Apalagi setelah pembuktian Jorge Martin yang berhasil jadi Juara Dunia MotoGP 2024.
Baca Juga: Marc Marquez Punya Ambisi Jadi Juara Dunia pada MotoGP 2027, Valentino Rossi Banyak-banyak Berdoa
Karena pindahnya pembalap-pembalap muda ke tim lain, melemahnya Ducati semakin terendus karena mereka juga kehilangan satu tim satelit, Pramac.
Pramac mengakhiri kerja sama 20 tahun bareng Si Merah Borgo Panigale untuk pindah haluan ke kubu Yamaha.
Belum lagi karena jatah distribusi mesin motor pabrikan mereka iuga akan berkurang.
Dari yang tadinya punya delapan pembalap kini cuma enam.
Lalu yang memakai motor pabrikan pun kini cuma tiga pembalap. Dua pembalap tim utama Ducati, Francesco Bagnaia dan Marc Marquez, satu lagi adalah pembalap VR46, Fabio Di Giannantonio.
Tardozzi pun sedikit flashback tentang keputusan timnya yang membuat perubahan dengan merekrut pembalap muda yang niatnya jadi prinsip perubahan mereka untuk mendobrak kelas MotoGP.
“Saya harus menengok masa lalu sedikit," kata Davide Tardozzi mengawali, dikutip Bolasport dari Speedweek.
"Pada tahun 2020, Ducati mengambil keputusan untuk mengubah susunan pembalap dari usia lebih tua dan gaya berkendara lama seperti Dovizioso dan Petrucci menjadi pembalap muda dengan gaya berbeda."
"Ide ini membawa kami selangkah lebih maju. Berkat gaya berkendara yang berbeda ini, sepeda motor kami dapat dieksploitasi secara lebih maksimal."
"Kami pikir gaya mengemudi adalah sesuatu yang sangat penting dan melihat ke belakang, saya dapat mengatakan bahwa kami benar. Selain itu, kami tiba-tiba memiliki pengemudi yang sangat muda. Hari ini kami mendapatkan hasil bagus dan bisa mengambil jalan berbeda," katanya lagi.
Namun nasi sudah jadi bubur.
Tardozzi harus merelakn dua talenta muda ke kubu tim lain.
Sebenarnya, ada satu sosok pembalap muda yang diharapkan bisa menggebrak lewat perekrutan Fermin Aldeguer ke Gresini.
Hanya saja, potensi Aldeguer musim depan juga masih akan dibayangi dua rivalnya dari Moto2 yang juga akan debut sebagai rookie, Ai Ogura (Trakchouse Aprilia) dan Spmkiat Chantra (LCR Honda).
“Kami terus percaya bahwa pembalap muda itu penting,” kata Tardozzi.
"Jiika tidak, kami tidak akan merekrut Aldeguer yang berusia 19 tahun."
"Namun jelas juga bahwa kami akan kehilangan sesuatu: Martin dan Bezzecchi pergi ke Aprilia, KTM merekrut Vinales bersama Bastianini."
"Namun kami yakin kami berada dalam posisi yang berbeda dibandingkan empat tahun lalu dan dapat mengambil risiko ini."
"Motornya berada pada level yang familiar dan dua pembalap di tim pabrikan adalah Marc Marquez dan Francesco Bagnaia, tidak ada tim lain yang memiliki keduanya."
"Yang lain akan sangat kuat dan mengembangkan motornya, tapi Ducati tidak takut dengan KTM atau Aprilia. Dan tidak juga di depan Yamaha, yang mana mereka akan membuat kemajuan pesat," ujarnya sesumbar.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar