Terutama setelah merebut peringkat tiga klasemen dari pesaing playoff terdekat, Hwaseong IBK Altos.
Salah satu perbedaan mendasar yang sedang menyelimuti kebangkitan Red Sparks dalam beberapa laga terakhir adalah chemistry antarpemain.
Ditambah, cara menyikapi sang pelatih, Ko Hee-jin, yang juga perlahan menyatukan diri.
Alih-alih mengomel berlebihan, Ko Hee-jin lebih sering mengayomi dan bersabar dengan kondisi skuadnya ketika taktik tak berjalan sesuai rencana.
Setelah menang pun, pelatih yang masih berusia 44 tahun itu juga tidak terlalu sesumbar.
"Saat pemain memainkan perannya masing-masing, chemistry mereka meningkat dan efek sinergi antar pemain pun muncul," ujar Ko Hee-jin dikutip Bolasport dari The Spike.
"Ketika tim bekerja sama dengan baik, sepertinya para pemain secara keseluruhan mulai menyadari keahlian mereka."
"Saya berharap suasana ini terus berlanjut," harap Ko.
Ko Hee-jin juga mengaku lebih banyak memberikan afirmasi positif kepada Mega dkk daripada dengan kalimat bernada menekan.
Yang terpenting adalah para pemain bisa enjoy dan kompak tanpa melupakan tugas mereka sebagai pemain.
“Saya akan membantu para pemain bermain voli dengan nyaman, dengan memberi mereka kepercayaan diri," ungkap pelatih Ko.
"Sedangkan ketika mereka kehilangan ritme, saya akan berusaha memberi mereka kekuatan (motivasi)," ujarnya.
Baca Juga: Nirwakil pada Final BWF World Tour Finals 2024, Indonesia Perpanjang Masa Paceklik Gelar
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | thespike.co.kr |
Komentar