Duet Boe/Mogensen yang juga dikenal sebagai salah satu musuh bebuyutan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo itu jadi ganda putra Denmark terakhir yang mampu bertengger di peringkat satu dunia.
Boe/Mogensen juga terakhir kali juara turnamen penutup musim, saat kompetisi ini masih bertajuk BWF Super Series Finals pada edisi 2012 silam.
"Ini gelar yang sangat besar, tidak banyak yang bisa memenangkan turnamen World Tour Finals, dan sekarang malah ketambahan bisa jadi nomor satu sebagai kado Natal. Ini benar-benar gila!" lanjut Astrup.
"Hal tersebut juga sama sekali tak pernah terpikirkan bisa terjadi dalam karier kami, tapi kami juga selalu memimpikannya," ujar pemain kidal tersebut.
Sementara Rasmussen, tak jauh berbeda merasa bangga. Dengan gestur menunjukkan tangannya yang merinding, dia lega kerja keras bersama Astrup akhir terbayarkan sampai titik ini.
"Ini adalah mimpi sepanjang hidup kami dan ini jadi bukti bahwa kami telah bekerja keras, bahkan ketika segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik. Kami hampir kehilangan keyakinan," kata Rasmussen.
"Ini adalah perjalanan roller coaster yang liar, dan di sini kita berbicara 10-12 tahun yang lalu. Tapi sekarang kita berada di posisi teratas, baik di podium maupun secara peringkat dunia," ujarnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | TV2 Sport Denmark |
Komentar