BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, akan menjadi ganda putra ranking satu dunia setelah berhasil menjuarai BWF World Tour Finals 2024.
Kemenangan Astrup/Rasmussen pada final BWF World Tour Finals 2024 membawa banyak hal-hal positif dalam karier mereka.
Pada final hari Minggu (15/12/2024) kemarin, duo Denmark itu berhasil mengalahkan wakil Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin dengan skor 21-17, 17-21, 21-11.
Ini menjadi kali pertama Astrup/Rasmussen menjadi juara kompetisi bergengsi penutup musim tersebut.
Perjalanan mereka sejak fase grup juga sangat dominan.
Astrup/Rasmussen tak pernah menelan kekalahan sama sekali sampai laga puncak.
Yang lebih membahagiakan lagi, gelar juara BWF World Tour Finals 2024 tersebut juga akan mengantarkan tonggak sejarah tersendiri dalam karier mereka.
Pekan ini, tepatnya pada peringjat terbaru BWF, Selasa (17/12/2024), Astrup/Rasmussen akan menduduki peringkat satu dunia.
Mereka menyalip Liang Wei Keng/Wang Chang (China) dan Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (Korea Selatan) yang tidak lolos ke turnamen tersebut.
"Meraih gelar itu saja sudah sangat berarti bagi kami," ungkap Kim Astrup dikutip Bolasport dari TV2 Sport Denmark.
"Sulit untuk dijelaskan, selain itu kami juga tidak terpikirkan bahwa memenangi gelar ini juga akan membawa kami ke peringkat satu."
"Karena menjuarai gelar itu sendiri saja sudah suatu hal berarti bagi kami," tandasnya.
Padahal secara usia, Astrup/Rasmussen yang juga dijuluki The Daddies cabang Denmark ini, sudah berusia lebih dari 30 tahun.
Astrup sekarang menginjak 32 tahun, sedangkan Rasmussen 35 tahun.
Namun seiring berjalannya waktu, mereka seakan memperkuat stigma pebulu tangkis Eropa: makin tua justru makin jadi.
Permainan mereka memang jauh lebih banyak berubah dalam dua tahun terakhir.
Terutama dari segi pertahanan, Astrup/Rasmussen memiliki tembok pertahanan kokoh dan lebih tahan saat diajak adu drive.
Mereka sangat bersyukur bahwa kemenangan itu membawa banyak berkah berlimpah dalam karier mereka.
Astrup/Rasmussen juga mengembalikan warisan salah satu ganda putra terbaik Denmark di masa lalu, Mathias Boe/Carsten Mogensen.
Duet Boe/Mogensen yang juga dikenal sebagai salah satu musuh bebuyutan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo itu jadi ganda putra Denmark terakhir yang mampu bertengger di peringkat satu dunia.
Boe/Mogensen juga terakhir kali juara turnamen penutup musim, saat kompetisi ini masih bertajuk BWF Super Series Finals pada edisi 2012 silam.
"Ini gelar yang sangat besar, tidak banyak yang bisa memenangkan turnamen World Tour Finals, dan sekarang malah ketambahan bisa jadi nomor satu sebagai kado Natal. Ini benar-benar gila!" lanjut Astrup.
"Hal tersebut juga sama sekali tak pernah terpikirkan bisa terjadi dalam karier kami, tapi kami juga selalu memimpikannya," ujar pemain kidal tersebut.
Sementara Rasmussen, tak jauh berbeda merasa bangga. Dengan gestur menunjukkan tangannya yang merinding, dia lega kerja keras bersama Astrup akhir terbayarkan sampai titik ini.
"Ini adalah mimpi sepanjang hidup kami dan ini jadi bukti bahwa kami telah bekerja keras, bahkan ketika segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik. Kami hampir kehilangan keyakinan," kata Rasmussen.
"Ini adalah perjalanan roller coaster yang liar, dan di sini kita berbicara 10-12 tahun yang lalu. Tapi sekarang kita berada di posisi teratas, baik di podium maupun secara peringkat dunia," ujarnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | TV2 Sport Denmark |
Komentar