Atlet berusia 28 tahun itu mensyukuri pencapaian empat besar di turnamen akhir musim yang hanya diikuti delapan kontestan di setiap sektor.
Untuk lolos ke BWF World Tour Finals, pemain mesti merangkai hasil apik di berbagai turnamen World Tour.
Jalan pintas hanya berlaku bagi juara ajang individu mayor yakni Kejuaraan Dunia dan Olimpiade, tergantung tahun ketika World Tour Finals digelar.
Ohori sendiri meraih dua gelar juara Thailand Masters (Super 300) dan Australian Open (Super 500) pada tahun terakhirnya sebagai pebulu tangkis profesional.
Menariknya, baru tahun ini pemenang tiga medali Kejuaraan Dunia Junior itu dapat merengkuh gelar juara di BWF World Tour.
Tahun ini juga menandai penampilan perdana Ohori di Olimpiade di mana dia mencapai babak delapan besar di Paris 2024.
Ohori takluk di hadapan jawara Spanyol, Carolina Marin, yang kemudian hampir lolos ke laga puncak dengan meyakinkan tetapi mengalami cedera parah di laga semifinal.
"Sejujurnya, saya sangat senang dengan cara kami mengakhiri turnamen, dan saya pikir hasil itu datang dari perasaan bahwa ini adalah penampilan terakhir," ucap Ohori.
"Saya sedikit terkejut dengan hasilnya, tetapi saya juga senang bahwa kami dapat membuktikan bahwa kami dapat melangkah sejauh ini."
Ohori menikmati momen terakhirnya di atas lapangan.
"Pada akhirnya, saya bisa bertahan di lapangan utama, atau lebih tepatnya hanya ada satu lapangan di venue, dan saya memiliki begitu banyak fan yang melihat saya."
"Orang tua saya juga menonton saya hingga akhir, jadi saya pikir saya benar-benar merasa bahwa kehidupan bulu tangkis saya tidak bisa lebih baik dari ini," tandasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | badspi.jp |
Komentar