Baca Juga: Proliga 2025 - Yogyakarta Jadi Penebusan Tahun Lalu, Indonesia Arena Batal Jadi Venue Grand Final
"Jadi itu, jadi kita bukan berarti pelatih lokal itu kurang, tidak. Tetapi kan kalau ada yang baru kan selalu ada ilmu baru tuh. Nah dari yang lama itu pelatih lokal dapet ilmu, nanti pelatih yang baru dapet ilmu juga."
"Jadi kita harapannya dengan pelatih baru, tidak hanya kita melatih tim Pertamina saja, kalau ada kesempatan, bahkan dengan PB, itu melatih yang nasional, dia sanggup. Selain itu, kalau ada potensial, dia harus berlanjut sifatnya."
"Jadi tidak hanya selesai Proliga bubar, enggak. Harus setahun, mungkin belum setengah matang ya, nanti tahun kedua, ketiga."
"Bahkan dia sanggup untuk membawa, karena jaringannya luas, 27 tahun menjadi pelatih. Sebelumnya dia pemain voli juga, usia 25 dia selesai. Itu dibawa, yang bagus-bagus untuk dibawa ke Turki, ke Polandia, ke mana-mana."
"Jadi, Tidak hanya Korea, dalam tanda kutip ya, nanti akan diciptakan bisa megawati-megawati yang lainnya juga. Tapi harus konsisten dibinanya. Pemain muda dia lebih suka, karena lebih mudah dipoles gitu ya," ujar Widi Triyoso.
Widi kemudian mengungkapkan awal mula Megawati Hangestri Pertiwi bergabung bersama Jakarta Pertamina sejak tahun 2015.
"Saya seperti cerita dulu Megawati itu ikut kita itu tahun 2015 dan masih magang, sekarang jadi pemain internasional," kata Widi.
"Insya Allah kita akan menyiapkan Megawati-Megawati yang lain lagi dari yang junior."
"Pelatih ini kan objektif. Dia enggak bawa tim, enggak tahu orang Indonesia itu kayak apa."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar