Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sudah Buktikan Bisa Menang Bukan karena Motor, Marc Marquez Tak Sabar Gabung Tim Terbaik pada MotoGP 2025

By Ardhianto Wahyu - Kamis, 19 Desember 2024 | 15:00 WIB
Pembalap baru Ducati Lenovo, Marc Marquez, menaiki motornya dalam Tes MotoGP Barcelona di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol, 19 November 2024.
MOTOGP.COM
Pembalap baru Ducati Lenovo, Marc Marquez, menaiki motornya dalam Tes MotoGP Barcelona di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol, 19 November 2024.

BOLASPORT.COM - Marc Marquez tidak sabar dengan petualangan baru yang akan dijalaninya pada MotoGP 2025. Tekanan karena berada di tim yang dituntut juara tak membuatnya gentar.

Marc Marquez dan Juara Dunia sebenarnya adalah dua hal yang bisa disebut bersamaan.

Siapa yang bisa meragukan bakat si Semut dari Cervera karena raihan delapan gelar juara yang dimilikinya dari seluruh kelas balap.

Sebagai informasi, cuma ada empat manusia yang bisa menjadi juara dunia di tiga kelas berbeda dan salah satunya adalah Marquez.

Performa dominan tidak selamanya menghadirkan pujian.

Keraguan bisa datang pada saat yang sama karena kuda besi yang dianggap lebih berpengaruh daripada penunggangnya.

Marquez mengalaminya taktala periode emasnya bersama Honda yang diwarnai raihan 6 gelar juara dunia dan rekor 10 kemenangan beruntun pada awal musim.

"Semua orang dulu berkata bahwa saya memiliki motor yang terbaik," kata Marquez saat menjadi bintang tamu di acara Sport & Talk aus dem Hangar 7, dilansir dari Speedweek.com.

"Saya selalu bilang kalau seseorang ingin mengendarai motor Honda, mereka bisa melakukannya kalau mau."

Baca Juga: Bukan Kacang Lupa Kulit dan Ingat Balas Budi, Marc Marquez Tak Akan Gabung Sponsor Valentino Rossi

Bersama Honda, Marquez sebenarnya telah merasakan surga dan neraka.

Neraka dialaminya ketika terjebak dalam cedera parah dan krisis performa yang menerpa Honda RC213V hingga menjadi penghuni baris belakang.

Sisa-sisa kejayaan ditunjukkan Marquez dengan menjadi satu-satunya pembalap Honda yang mampu bersaing di depan secara konsisten meski dengan berbagai cara.

Setelah Dani Pedrosa pensiun pada 2018, tidak ada rekan setim yang benar-benar dapat mengimbangi performa Marquez di tim pabrikan sayap emas.

Musim lalu pun Marquez sejatinya membuktikan bahwa dia menjadi juara dunia berulang-ulang karena karena kebetulan.

Cuma dibekali motor lama Ducati dan bukan versi akhir musim, Marquez masih bisa meramaikan persaingan untuk posisi tiga besar saat rival semotor sulit keluar dari posisi medioker.

Tiga kemenangan yang puncaknya adalah comeback dari blunder konyol di GP Australia menjadi bukti Bayi Alien yang sudah kepala tiga itu masih berbahaya.

Ducati pun berhasil diyakinkan hingga rela menyia-nyiakan proyek pembalap muda mereka untuk sosok veteran yang bangkit dari kuburnya.

"Saya bergabung dengan tim juara dunia. Saya telah merasakan tekanannya, tetapi saya menginginkannya!" ucap Marquez tentang musim depan.

"Saya bilang saya harus meninggalkan zona nyaman di Honda. Sekarang saya mendapatkan kesempatannya dan saya mengambilnya."

"Tahun depan saya harus mengambil pendekatan yang berbeda."

"Di Honda, tentunya, saya adalah pembalap nomor satu dan para pembalap baru selalu datang dan berusaha untuk bersaing dengan saya."

"Sekarang saya bergabung dengan tim yang baru. Pecco telah memenangkan banyak hal di sana dalam beberapa tahun terakhir."

Marquez akan menjadi rekan setim Francesco "Pecco" Bagnaia yang telah menjadi ujung tombak skuad Borgo Panigale dalam tiga musim terakhir.

Bagnaia menghadirkan kesuksesan di tim Ducati berupa gelar juara pada 2022 dan 2023 lalu 11 kemenangan yang sayangnya cuma cukup untuk menjadi runner-up pada 2024.

Marquez lebih fokus dengan ambisinya sendiri. Bergabung bersama tim paling dominan di MotoGP dalam beberapa musim terakhir, target kemenangan mau tak mau akan mengiringi.

"Saya akan berusaha untuk belajar dari Pecco, tetapi tentunya saya juga ingin menang. Kami berada di atas motor yang sama," ucap Marquez.

"Saya merasa sangat bagus secara fisik. Dua tahun sebelumnya telah menjadi periode tersulit dalam karier saya. Saya tidak sabar untuk awal musim depan."

"Kalau saya tidak menang, Pecco lah yang harus menang. Kalau dia tidak menang, saya harus berusaha untuk menang," tandasnya.

Baca Juga: Murid Valentino Rossi Terlalu Baik, Terungkap Bagnaia Dimarahi Bos Ducati Setelah Diam Saja Padahal Mau Ditabrak Martin

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ardhianto Wahyu
Sumber : Speedweek.com
REKOMENDASI HARI INI

Respons Pelatih Malaysia Soal FAM yang Umumkan Penggantinya, Aneh!

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
15
36
2
Chelsea
16
34
3
Arsenal
16
30
4
Nottm Forest
16
28
5
Man City
16
27
6
Bournemouth
16
25
7
Aston Villa
16
25
8
Fulham
16
24
9
Brighton
16
24
10
Tottenham
16
23
Klub
D
P
1
Persebaya
15
34
2
Persib
13
29
3
Borneo
15
26
4
Persija Jakarta
15
25
5
Bali United
14
24
6
Persita
15
24
7
PSM
14
23
8
Dewa United
15
22
9
Arema
15
22
10
PSBS Biak
15
22
Klub
D
P
1
Barcelona
18
38
2
Atlético Madrid
17
38
3
Real Madrid
17
37
4
Athletic Club
18
33
5
Villarreal
17
27
6
Mallorca
18
27
7
Real Sociedad
17
25
8
Osasuna
17
25
9
Real Betis
17
24
10
Girona
17
22
Klub
D
P
1
Atalanta
16
37
2
Napoli
16
35
3
Inter
15
34
4
Fiorentina
15
31
5
Lazio
16
31
6
Juventus
16
28
7
Bologna
15
25
8
Milan
15
23
9
Udinese
16
20
10
Empoli
16
19
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X