Walau musim lalu gagal mencetak hattrick gelar juara, Bagnaia masih menunjukkan kedigdayaan dengan menang 11 kali dalam semusim, terbanyak.
"Saya telah merasakan tekanannya, tetapi saya menginginkannya!" ucap Marquez di acara Sport & Talk aus dem Hangar 7, dilansir dari Speedweek.com.
"Saya bilang saya harus meninggalkan zona nyaman di Honda. Sekarang saya mendapatkan kesempatannya dan saya mengambilnya."
"Tahun depan saya harus mengambil pendekatan yang berbeda."
"Di Honda, tentunya, saya adalah pembalap nomor satu dan para pembalap baru selalu datang dan berusaha untuk bersaing dengan saya."
"Sekarang saya bergabung dengan tim yang baru. Pecco (Bagnaia) telah memenangkan banyak hal di sana dalam beberapa tahun terakhir."
Menjadi pendatang sebenarnya pernah dirasakan Marquez sebelumnya. Baru tapi lama.
Situasi memulai sebagai nomor dua dialaminya ketika bergabung pertama kali dengan Repsol Honda sebagai debutan pada 2013.
Saat itu Marquez menjadi rekan setim Dani Pedrosa, salah satu jagoan di era 4 Alien MotoGP dan juga runner-up kejuaraan pada musim sebelumnya.
Marquez tidak butuh waktu lama untuk menancapkan pengaruhnya karena langsung menjadi juara dunia pada musim pertamanya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar