Konfigurasi V4 yang dipakai pabrikan lain menawarkan solusi untuk efek drag dari aero berkat keunggulan dalam aspek tenaga.
Alhasil, terakhir kali ada pembalap motor inline-4 yang bisa menang balapan adalah dua tahun yang lalu, tepatnya di seri terakhir GP Valencia.
Rins sendirilah yang menghadirkan kemenangan itu. Akan tetapi, pabrikan yang diajaknya ke podium yaitu Suzuki justru keluar dari MotoGP pada akhir musim.
Yamaha kemudian bergerak cepat dengan merekrut insinyur mesin kenamaan yaitu Luca Marmorini.
Kendati dikenal karena kiprahnya sebagai perancang mesin F1, Marmorini pernah bekerja untuk proyek Aprilia yang juga memakai mesin V4 di MotoGP.
Yamaha juga membajak teknisi Ducati dan menunjuk salah satunya, Massimo Bartolini, sebagai orang Eropa pertama yang menjadi direktur teknik mereka.
Bartolini memaparkan bahwa merancang mesin baru juga berarti membangun motor yang baru juga untuk memaksimalkan performa mesinnya.
Termasuk di antaranya adalah merancang sasis lagi karena diperlukan rangka baru untuk mengakomodasi mesin V4.
Mesin V4 lebih panjang daripada mesin inline-4 yang kompak sehingga kurang fleksibel dalam pengaturan posisinya.
Yamaha sejatinya telah mengonfirmasi pengembangan motor V4 sejak pertengahan tahun ini sehingga wujudnya sudah ditunggu saat tes akhir musim pada November lalu.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar