Sesi hari Sabtu dimulai dengan pembalap yang akrab disapa dengan Pecco itu sebagai favorit setelah penampilan hari sebelumnya dan ia tidak mengecewakan, sejak awal.
Pecco memperoleh pole position yang luar biasa, menggantikan Martin di posisi kedua di grid.
Balapan sprint dimulai dengan Martin yang berani dan naik ke posisi pertama.
Bagnaia tahu bahwa ia tidak bisa membiarkannya lolos, ia hanya harus menang.
Dalam upaya untuk memberi tekanan pada pembalap Madrid itu, ia jatuh. Keputusasaan total di Ducati.
"Ia tidak pernah jatuh, saya yang melakukannya, itulah kenyataannya," ujar Bagnaia.
"Nol di Malaysia itu tidak lebih dan tidak kurang dari yang kedelapan musim ini. Di sisi lain Martin, saingannya untuk kejuaraan, hanya kehilangan poin pada empat kesempatan, menyebabkan kecelakaan hanya pada tiga kesempatan."
Bagnaia sebelumnya berharap balapan terakhir musim 2024 digelar di Sirkuit Losail, Qatar daripada di Barcelona."
"Membawa ban, bahan bakar, dan semuanya ke sana... sulit, dan dalam beberapa minggu Formula 1 akan menuju ke sana," aku Bagnaia.
Perlombaan dimulai dengan pertarungan yang sengit. Cuaca lebih stabil daripada hari sebelumnya.
Murid Valentino Rossi dari Akademi VR46 memenangkan perlombaan dan gelar juara dunia menjadi milik Martin.
Baca Juga: Alex Rins Sempat Dimarahi Gara-gara Spill Tentang V4, Yamaha Tegaskan Kapan Ganti Mesin
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar