BOLASPORT.COM - Pelatih Barcelona, Hansi Flick, tak khawatir meskipun pasukannya menunjukkan tren performa lebih lemah dibandingkan saat ditangani Xavi.
Barcelona mengalami kemunduran nyata setelah kompetisi Liga Spanyol 2024-2025 memasuki setengah jalan.
Kekalahan saat menjamu Atletico Madrid, Sabtu (21/12/2024), melengserkan Barca dari puncak klasemen.
Anak asuh Hansi Flick membuang keunggulan 1-0 menjadi kalah 1-2 akibat gol balasan Rodrigo De Paul dan lesakan menyakitkan Alexander Sorloth pada detik-detik terakhir.
Untuk kali pertama musim ini Barcelona menelan dua kekalahan beruntun sejak ditangani Flick.
Untuk kali pertama pula Blaugrana dikalahkan Atletico nyaris dalam tiga tahun terakhir.
Sebelum hasil minor di Lluis Companys pekan ini, tim raksasa Catalan selalu berhasil membungkam Los Rojiblancos dalam 5 pertemuan beruntun.
Xavi Hernandez menjadi antitesis mengerikan bagi permainan defensif-fisikal ala Diego Simeone.
Bersama dialah Barcelona meraih catatan sempurna tersebut pada Februari 2022-Maret 2024.
Bukan hanya merusak rekor apik yang diwariskan Xavi saban melawan Atletico, faktanya Flick sudah menampilkan sisi lemah timnya dibandingkan sang pendahulu.
Media pun mulai mempertanyakan keputusan Barca melepas Xavi dan mengangkat pelatih asal Jerman tersebut.
Kendati start musim ini sangat manis di awal, Barca nyatanya sudah mencapai 5 kekalahan dalam 19 partai Liga Spanyol.
Jumlahnya setara dengan total kekalahan mereka sepanjang musim lalu ketika finis runner-up dengan Xavi.
Ihwal raihan angka sampai pertengahan musim, sang legenda publik Camp Nou juga unggul telak atas Flick.
Pada 2022-2023 atau musim penuh pertamanya melatih Barca, Xavi secara luar biasa memberikan 50 angka dalam 19 laga pertama di Liga Spanyol.
Rapor cemerlang itu berasal dari 16 kali menang, 2 seri, dan hanya satu kekalahan.
Start sekuat itu menjadi pijakan yang solid untuk Barca hingga mampu menuntaskan musim sebagai kampiun LaLiga.
Berikutnya pada 2023-2024, perolehan angka Blaugrana di paruh musim tidak sebanyak musim sebelumnya.
Tetap saja raihan poin Robert Lewandowski dkk yang mencapai 41 keping kala itu lebih baik dari musim ini.
Dalam separuh perjalanan bersama eks pelatih Bayern Muenchen, Barca hanya mengemas 38 angka.
Walaupun menunjukkan grafik menurun, Hansi Flick tetap yakin anak asuhnya bakal segera bangkit menuju tren seganas awal musim.
"Saya tak khawatir. Kami bermain sangat baik (vs Atletico)," ujarnya, dikutip BolaSport.com dari AS.
"Kami memulai dua bulan pertama secara sangat baik, kemudian kami kehilangan banyak poin."
"Dan kami sekarang di peringkat kedua. Tetapi kami melakukan pekerjaan bagus."
"Apa yang kami harus lakukan adalah memberikan pemain kepercayaan diri," tambahnya sembari menegaskan kondisi materi skuad Barcelona saat ini yang banyak disesaki pemain muda.
Dibandingkan era Xavi, skuad Hansi Flick sekarang memang lebih banyak diisi personel belia yang baru meroket.
Akibatnya, problem lazim berupa inkonsistensi bagi sebuah tim muda menjadi hal yang dianggap wajar oleh sang pelatih.
"Jeda kompetisi akan bagus untuk kami. Kami harus belajar dan bermain lebih cerdas," lanjutnya.
Misi Barcelona bangkit di Liga Spanyol akan dimulai dengan lawatan ke markas Getafe, 18 Januari 2025.
Sebelum itu, Lewandowski dkk menjalani agenda sisipan di Copa del Rey melawan Barbastro (4/1/2025) dan Athletic Bilbao di semifinal Piala Super Spanyol (8/1/2025).
Andai mampu mengalahkan Bilbao, Barca menambah jadwalnya di final Piala Super untuk meladeni pemenang duel Real Madrid vs Mallorca (12/1/2025).
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | AS.com |
Komentar