Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

8 Desmosedici atau 6 Desmosedici Sama Saja, Mentalitas Serakah Sebabkan MotoGP Berubah Jadi Ducati Cup

By Ardhianto Wahyu - Selasa, 24 Desember 2024 | 16:00 WIB
Delapan pembalap motor Ducati berpose setelah mengunci delapan posisi teratas pada balapan sprint MotoGP Thailand di Sirkuit Buriram, Thailand, 28 Oktober 2024.
X.COM/DUCATI CORSE
Delapan pembalap motor Ducati berpose setelah mengunci delapan posisi teratas pada balapan sprint MotoGP Thailand di Sirkuit Buriram, Thailand, 28 Oktober 2024.

BOLASPORT.COM - Dominasi besar Ducati membuat balapan MotoGP sering dicibir sebagai Ducati Cup alias Piala Ducati. Ini tidak terlepas dari mentalitas 'serakah' yang dimiliki sosok di balik kejayaan pabrikan Borgo Panigale.

Hasil berbicara ketika berbicara tentang seberapa kuat kedigdayaan Ducati di MotoGP.

Pada MotoGP 2024, Ducati hanya sekali gagal memenangi balapan grand prix dari 20 seri yang diselenggarakan. Total 19 dari 20.

Apakah cukup sampai merebut posisi pertama? Tidak. Ducati juga melakukan sapu bersih podium dengan menguasai tiga besar sebanyak 14 kali, rekor baru.

Masih kurang? Dari 60 posisi podium yang diperebutkan tahun lalu (3 posisi teratas di setiap seri), Ducati menguasai 53 di antaranya!

Cuma ada tujuh tangga podium yang direbut pembalap dari 4 pabrikan lainnya.

Tidak heran apabila ketika melihat tabel klasemen, empat pembalap di peringkat teratas semuanya adalah penunggang motor Ducati Desmosedici GP.

Ini juga menjadi musim kedua secara beruntun ketika pembalap tiga besar di klasemen akhir semuanya dari skuad Borgo Panigale.

Baca Juga: Saat 10 Gelar MotoGP dan F1 Dipersatukan, Hanya Ada Rasa Hormat antara Marc Marquez dan Max Verstappen

Satu hal lain yang menjadi catatan adalah bagaimana pembalap yang bergabung dengan Ducati langsung tampil kompetitif. Minimal bisa podium.

Ketika berbicara motor yang terlalu cepat untuk diimbangi, pujian akan terarah ke Gigi Dall'Igna selaku general manager.

Dall'Igna direkrut Ducati ketika Desmosedici terlihat sulit untuk diselamatkan. Bahkan pembalap sekaliber Valentino Rossi angkat tangan.

Tangan dingin sosok berjanggut putih tersebut terlihat ketika motor Ducati berubah dari hanya bisa dikendarai satu orang menjadi bersahabat untuk semuanya.

Semuanya ini tidak terlepas dari keinginan Dall'Igna untuk menempatkan seluruh motor Ducati di posisi terbaik.

Hal itu sebagaimana diungkap salah satu pembalap Ducati yaitu Alex Marquez yang memperkuat tim satelit, Gresini Racing, sejak 2023.

"Dia (Dall'Igna) selalu berkata apabila dia memiliki delapan motor di lintasan, dia ingin posisi pertama hingga kedelapan adalah Ducati," kata Marquez, dilansir BolaSport.com dari AS.com.

"Itu memberi tahu kita tentang mentalitas pemenangnya."

Delapan pembalap Ducati di delapan posisi finis teratas sudah menjadi kenyataan saat balapan sprint GP Thailand, Oktober lalu.

Baca Juga: Merasa Dijauhi karena Terlalu Jago di MotoGP, Bos Ducati Sebenarnya Cuma Punya Target Sederhana

Rahasia Ducati di bawah komando Dall'Igna tidak hanya tentang motor yang luar biasa.

Alex Marquez membeberkan pendekatan Dall'Igna yang menyebabkan semua pembalap motor Ducati bisa mengeluarkan performa terbaik.

"Kelebihannya adalah dukungan yang sungguh-sungguh diberikan langsung. Itu memberi Anda kepercayaan diri yang tinggi kepada pembalapnya," ucap adik Marc Marquez.

Dall'Igna memang sering terlihat mondar-mandir dari satu garasi tim ke garasi tim lain.

Padahal Ducati punya skuad paling gemuk di MotoGP dengan 4 tim dan 8 pembalap.

Tim Gresini yang diperkuat Marquez pun bukan tim satelit dengan bujet paling mewah di MotoGP. Meski begitu, prestasi selalu datang.

Sementara pencapaian kakaknya tidak perlu dijelaskan lagi, Alex telah merasakan pole position, podium, dan juga kemenangan kendati di balapan sprint.

Alex Marquez pun memprediksi tahun depan peta kekuatan tidak akan banyak berubah meski Ducati kehilangan 1 tim.

Skuad Ducati tinggal tim pabrikan serta VR46 dan Gresini selaku tim satelit. Adapun Pramac yang semula merupakan partner paling erat memilih hijrah ke Yamaha.

Meski begitu, Ducati tetap pabrikan dengan tim paling banyak, mengalahkan pabrikan lain yang masing-masing memiliki pasangan 1 tim pabrikan dan 1 tim satelit.

Baca Juga: Rival Mario Aji Beri Harapan, Jalan Panjang Negara asal Guru Valentino Rossi untuk Punya Jagoan Lagi di MotoGP

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ardhianto Wahyu
Sumber : AS.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
16
39
2
Chelsea
17
35
3
Arsenal
17
33
4
Nottm Forest
17
31
5
Bournemouth
17
28
6
Aston Villa
17
28
7
Man City
17
27
8
Newcastle
17
26
9
Fulham
17
25
10
Brighton
17
25
Klub
D
P
1
Persebaya
16
37
2
Persib
15
35
3
Persija Jakarta
16
28
4
PSM
16
27
5
Borneo
16
26
6
Dewa United
16
25
7
Arema
16
25
8
Bali United
15
24
9
Persik
16
24
10
Persita
16
24
Klub
D
P
1
Atlético Madrid
18
41
2
Real Madrid
18
40
3
Barcelona
19
38
4
Athletic Club
19
36
5
Villarreal
18
30
6
Mallorca
19
30
7
Real Sociedad
18
25
8
Girona
18
25
9
Real Betis
18
25
10
Osasuna
18
25
Klub
D
P
1
Atalanta
17
40
2
Napoli
17
38
3
Inter
16
37
4
Lazio
17
34
5
Fiorentina
16
31
6
Juventus
17
31
7
Bologna
16
28
8
Milan
16
26
9
Udinese
17
23
10
Roma
17
19
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X