Hal itulah yang ada dalam benak pengamat MotoGP Manuel Pecino melalui programnya bersama Antonio Lopez dan Venancio Luis Nieto.
Di mata Pecino, Bagnaia telah kehilangan sesuatu dalam dirinya usai gagal mempertahankan gelar juara dunianya pada musim 2024 lalu.
Dominasinya dalam dua tahun terakhir seketika pupus karena kurang eksplosif menghadapi Martin yang menjadi andalan Pramac Racing.
"Saya pikir dia (Bagnaia) kehilangan sesuatu, dia seperti roti tanpa garam," kata Pecino, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
Dalam kesempatan yang sama, Bagnaia bisa mengubah sejarah MotoGP jika dia bisa mengalahkan Marquez pada musim 2025 mendatang.
"Tapi jika dia bisa mengalahkan Marquez pada musim 2025, ini akan menjadi hal menakjubkan lainnya," ucap Pecino menjelaskan.
"Dia akan tercatat dalam sejarah tanpa banyak bersinar sampai sekarang, dia kekurangan karisma," imbuhnya.
Lebih lanjut, Pecino juga menyoroti satu kelemahan krusial Bagnaia yang membuatnya gagal meraih gelar juara dunia musim lalu.
Baginya, Bagnaia selalu melibatkan diri untuk bersaing secara langsung, alih-alih bermain dengan cerdas.
"Akademi Valentino Rossi telah mengajarinya dengan buruk dalam aspek ini," ucap Pecino.
"Ada kalanya ada pembalap yang lebih cepat, Anda tidak harus selalu terlibat dalam pertarungan langsung, itu tidak membantunya,"
"Ujian sesungguhnya bagi Bagnaia adalah musim depan," imbuhnya.
Baca Juga: Target Tinggi Marc Marquez, Persaingan MotoGP 2025 Harus Berpusat antara Dia dan Francesco Bagnaia
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar