Akan tetapi, gendongan 17 poin dari pemain berusia 36 tahun tersebut belum mampu menyelamatkan Pink Spiders dari kekalahan.
Di sisi lain, Hi-Pass benar-benar tampil lebih efektif dengan mengandalkan sisi kolektivitas mereka yang dimotori Thanacha Sooksod.
Pemain asal Thailand tersebut benar-benar memberikan kontribusi luar biasa dalam laga ini dengan mengemas 14 poin.
Tidak bisa dipungkiri bahwa rentetan hasil minor yang didapatkan Pink Spiders ini tidak lepas dari apa yang mereka raih saat melawan Red Sparks.
Megawati Hangestri Pertiwi dkk menjadi sumber kesulitan yang dialami Pink Spiders ini.
Tim asal kota Incheon tersebut kehilangan hal-hal penting yang seharusnya bisa menjadi kekuatan mereka dalam mengarungi lanjutan kompetisi ini.
Salah satu yang disorot atas dampak kekalahan dari Red Sparks adalah hancurkan rekor luar biasa Pink Spiders.
Sebelum bersua tim yang dilatih oleh Ko Hee-jin itu di putaran ketiga Liga Voli Korea 2024-2025, Pink Spiders menggenggam rekor sangar dengan 14 kemenangan beruntun.
Dengan kata lain, Pink Spiders belum mencecap kekalahan sebelum berjumpa Red Sparks sejak kompetisi musim ini bergulir.
Selain rekor yang ambyar, Pink Spiders juga harus kehilangan Tutku yang dibekap cedera tatkala diforsir untuk membendung kekompakan Red Sparks.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Naver.com |
Komentar