BOLASPORT.COM - Rasa bangga menyelimuti Jorge Martin karena dia bisa mengungguli Marc Marquez dan menjadi juara dunia bersama Pramac Racing pada MotoGP 2024.
MotoGP 2024 berakhir dengan hal-hal yang campur aduk bagi seorang Jorge Martin setelah menunjukkan performa yang luar biasa ketika berada di atas lintasan balap.
Bagaimana tidak? Momen senang, sedih, hingga rasa kecewa dirasakan oleh pembalap berkebangsaan Spanyol tersebut bersama Pramac Racing.
Ada kebahagiaan yang dialami Martin pada musim 2024 di mana akhirnya untuk pertama kali dia menjadi juara dunia kelas utama MotoGP dengan mengalahkan Francesco Bagnaia.
Ya, Martin mengalahkan andalan tim pabrikan Ducati tersebut dengan keunggulan di klasemen akhir pembalap sebesar 10 poin.
Tidak hanya itu saja catatan mentereng yang dihasilkan, keberhasilan Martin merajai kompetisi musim lalu membuatnya mengikuti jejak legenda hidup Valentino Rossi.
Rekan setim Franco Morbidelli itu menjadi rider tim satelit pertama yang bisa merajai kelas MotoGP setelah Rossi melakukannya pada musim 2001 lalu.
Perasaan kecewa juga harus ditanggung oleh pembalap berusia 26 tahun tersebut karena harapannya untuk bisa naik ke tim pabrikan Ducati kembali pupus.
Kali ini, Martinator harus menyerahkan satu kursi panas di sisi Bagnaia itu kepada Marc Marquez yang juga tampil mengesankan sepanjang 2024 bersama Gresini Racing.
Baby Alien menyingkirkan Martin sebagai opsi Ducati berkat prospek yang menjanjikan melalui 10 podium dengan tiga kemenangan dalam 20 balapan yang dijalaninya.
Selain karena penampilannya di lintasan yang meyakinkan, pabrikan Italia itu memilihnya karena dia mempunyai riwayat mentereng sebagai pemegang delapan gelar juara dunia.
Ducati pun menerima konsekuensi besar atas pilihan mereka dengan salah satunya kehilangan Martin yang membawa status juara dunia ke tim Aprilia.
Berada di Aprilia tentunya memiliki tantangan tersendiri bagi Martin karena kondisi tim ini belum bisa menyamai Pramac Racing yang notabene satelitnya Ducati.
Baca Juga: Dominasi Marc Marquez Tercium Pengamat MotoGP, Francesco Bagnaia Siap-siap Jadi Anak Tiri Ducati
Dari segi teknis dalam penyediaan motor, performa RS-GP juga masih membutuhkan banyak pengembangan untuk bisa konsisten berada di barisan depan.
Tak ayal, MotoGP 2025 akan berjalan berbeda dengan segudang tantangan yang mengadang Martin sebagai tumpuan utama tim ini.
Martin pun juga dianggap tidak memiliki peluang untuk bisa menantang dua rival terkuatnya Bagnaia dan Marquez yang akan sama-sama mengaspal untuk skuad Borgo Panigale.
Menyikapi hal tersebut, Martin mungkin bisa sedikit jemawa menuju MotoGP 2025 karena dia menyebut tidak perlu lagi menantang Marquez dan Bagnaia untuk membuktikan diri.
Di mata Martin, baik Marquez atau Bagnaia sudah berhasil dia kalahkan dalam perjalannya menaklukkan MotoGP 2024.
"Bagi saya, kami sudah melakukannya pada tahun ini," ucap Martin, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
Dalam kesempatan yang sama, Martin juga memberikan penilaiannya terkait motor Ducati Desmosedici GP24 dan GP23 yang menurutnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
"GP24 sedikit berbeda, ada beberapa poin di mana motor itu jauh lebih baik dibandingkan GP23 tapi di sisi lain ada yang lebih buruk," kata Martin.
"Saya sudah merampungkan tantangan saya bersama Bagnaia dan Marquez, sekarang saya akan mencoba untuk tantangan baru," imbuhnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar