Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kaleidoskop 2024 - Tunggal Putra Indonesia Juara All England Lagi setelah 3 Dekade, Momentum Langka Derbi Merah Putih

By Nestri Y - Sabtu, 28 Desember 2024 | 15:40 WIB
Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan pelatih tunggal putra Irwansyah berpose bersama di podium setelah final senegara pada All England Open 2024 di Birmingham, Inggris, 17 Maret 2024.
PBSI
Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan pelatih tunggal putra Irwansyah berpose bersama di podium setelah final senegara pada All England Open 2024 di Birmingham, Inggris, 17 Maret 2024.

BOLASPORT.COM - Kaleidoskop 2024 kali ini akan mengulas kilas balik prestasi tunggal putra Indonesia yang tahun ini berhasil jadi juara All England Open 2024 lewat derbi Jonatan Christie vs Anthony Sinisuka Ginting

Jangan pernah lupa bahwa tahun 2024 menghadirkan pahit manis prestasi bulu tangkis Tanah Air setelah apa yang terjadi selama satu tahun penuh.

Di awal tahun ini, skuad Merah Putih disambut dengan prestasi gemilang dari nomor tunggal putra pada ajang prestisius All England Open 2024.

Memori manis ini terjadi pada bulan Maret 2024, tepatnya pada tanggal 17 Maret 2024.

Paceklik gelar tunggal putra pada turnamen tertua bulu tangkis dunia itu akhirnya tamat.

Baca Juga: BAM Konfirmasi Sudah Kontak Herry IP untuk Lowongan Pelatih Ganda Putra Malaysia

Melalui derbi langka di final BWF World Tour Super 1000, Jonatan Christie menang atas Anthony Sinisuka Ginting.

Duel Jonatan vs Anthony Ginting berakhir untuk kemenangan Jojo dengan skor 21-15, 21-14.

Kemenangan tersebut sekaligus mengakhiri penantian panjang tunggal putra Indonesia untuk jadi juara All England. 

Terakhir kali Indonesia punya juara tunggal putra di ajang tersebut adalah pada tahun 1994, atau tepatnya 30 tahun lalu, melalui legenda bulu tangkis Hariyanto Arbi.

Perjalanan Jonatan dan Anthony pun sama mengesankannnya selama menuju partai puncak.

Anthony mengalahkan sejumlah penghalang besar seperti Viktor Axelsen (Denmark) dan Christo Popov (Prancis).

Perlawanan Anthony Ginting dengan Axelsen pada babak perempat final itu mungkin juga akan jadi duel yang tak terlupakan sampai sekarang.

Pasalnya, kemenangan pemain asal Cimahi, Jawa Timur itu memang diwarnai protes Axelsen yang menganggap Anthony fault saat menyerobot netting tipis dia.

Pada saat itu, tayangan ulang tidak menunjukkan adanya fault raket Anthony melewati batas net.

Namun beberapa pekan kemudian, replay yang diatur slow motion dan sejumlah foto lebih detail menunjukkan bahwa ternyata Axelsen memprotes raket Anthony yang menyentuh net.

Kejadian itu sangat cepat dan mungkin sangat tipis, sehingga baik Anthony maupun wasit tidak menyadari apa yang terjadi.

Namun saat itu, Axelsen yang memang sudah kalut dikejar Anthony dengan meraih beberapa poin beruntun, tak bisa mengontrol diri dan sang raja bulu tangkis saat itu pun kalah.

Adapun Jonatan, perjalanannya menjadi kampiun jauh terlihat lebih sangar karena dia melewati nama-nama rival alot.

Dimulai dari mengalahkan Chou Tien Chen (Taiwan), Kunlavut Vitidsarn (Thailand), Shi Yu Qi (China), dan Lakshya Sen (India).

Seolah tanda-tanda bakal jadi juara sudah tercium melalui perjuangan berat Jonatan yang hampir selalu menaklukkan lawan-lawannya itu dalam permainan tiga gim.

Terlepas dari siapa yang juara, keberhasilan Indonesia menggelar derbi tunggal putra pada All England termasuk momen langka.

Jangankan All England, di ajang BWF World Tour super 1000 lainnya pun, tunggal putra Tanah Air masih kesulitan mewujudkan hal tersebut.

Tak ayal, prestasi gemilang Jonatan dan Anthony Ginting yang mampu memijak final All England bersama juga menjadi kenangan manis tak terlupakan tahun ini bagi bulu tangkis Indonesia. 

Baca Juga: Sistem Tradisional Mau Diubah, PBSI-nya Jepang Umumkan Jajaran Pelatih Baru

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Agung Kurniawan
Sumber : BolaSport.com, BWF Tournament Software, BWF TV

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
18
45
2
Nottm Forest
19
37
3
Arsenal
18
36
4
Chelsea
19
35
5
Newcastle
19
32
6
Man City
19
31
7
Bournemouth
19
30
8
Fulham
19
29
9
Aston Villa
19
29
10
Brighton
19
27
Klub
D
P
1
Persebaya
17
37
2
Persib
15
35
3
Persija Jakarta
17
31
4
Arema
17
28
5
Bali United
16
27
6
PSM
16
27
7
Persik
17
27
8
Borneo
17
26
9
PSBS Biak
17
25
10
Dewa United
17
25
Klub
D
P
1
Atlético Madrid
18
41
2
Real Madrid
18
40
3
Barcelona
19
38
4
Athletic Club
19
36
5
Villarreal
18
30
6
Mallorca
19
30
7
Real Sociedad
18
25
8
Girona
18
25
9
Real Betis
18
25
10
Osasuna
18
25
Klub
D
P
1
Atalanta
18
41
2
Napoli
18
41
3
Inter
17
40
4
Lazio
18
35
5
Fiorentina
17
32
6
Juventus
18
32
7
Bologna
17
28
8
Milan
17
27
9
Udinese
18
24
10
Roma
18
20
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X