BOLASPORT.COM - Upaya otoritas sepak bola Malaysia mendapatkan pemain keturunan untuk memperkuat Harimau Malaya ternyata tak semudah yang dibayangkan.
Sebelumnya dilaporkan sudah ada 35 pemain berdarah campuran Malaysia dan berpotensi mewakili timnas Negeri Jiran itu.
Puluhan pemain itu diungkap akun FR Future Talents, yang melakukan penelitian terhadap para pemain keturunan Malaysia di berbagai negara, terutama Inggris, Australia, Belanda, dan Belgia.
Sebagian besar pemain yang didaftarkan tersebut bermain di liga Eropa, terutama Inggris, termasuk klub-klub Liga Premier Inggris.
Pemain-pemain itu di antaranya adalah gelandang Chelsea berusia 26 tahun, Kiernan Dewsbury-Hall, dan Marcus Tavernier dari AFC Bournemouth.
Pemain Burnley FC Josh Brownhill dan Zian Flemming juga masuk dalam daftar, bersama dengan Jamie Shackleton (Sheffield United), Taylor Moore (Bristol Rovers), Harvey Knibbs (Reading FC), dan Andy Smith (Hull City).
Baca Juga: Alasan Mantan Manajer Harimau Malaya Tiba-tiba Minta FAM Ikuti Langkah Timnas Indonesia
Future Talents menjadikan dirinya sebagai Home of Malaysian Roots dan Public Scouting untuk ikut aktif membangun Timnas Malaysia.
Ketika Timnas Indonesia berhasil bermain 1-1 dengan Arab Saudi pada 5 September 2024, akun itu langsung menyindir keras Malaysia.
"Malaysia masih dibuai-buai dengan local pride, hanya mampu bersaing di ASEAN, jauh level dengan jiran sebelah (Indonesia)," tulisnya dalam akun resmi di X.com.
Petikan lain yang tak kalah pedas dari akun itu ketika menanggapi pujian warga Malaysia kepada Indonesia adalah, "Beda level, mayoritas pemain mereka bermain di liga utama Eropa, sedangkan Malaysia mayoritas bermain di liga bermasalah, hahahaaa."
Pemangku Sultan Johor, Tunku Ismail Idris, terlibat aktif dalam upaya mencari pemain berdarah campuran Malaysia itu.
Dia mengaku prihatin terhadap sebagian besar dari daftar 35 pemain keturunan Malaysia itu.
"Yang terjadi adalah ketika ditanya, ada yang bahkan tidak tahu di mana Malaysia berada. Kata-kata persisnya adalah, 'Saya bukan orang Malaysia, di mana sih Malaysia?'" ungkap Tunku Ismail.
Pemilik klub terkaya di Malaysia Johor Darul Ta'zim itu menambahkan, "Kami telah melakukan penelitian dan pendekatan. Tetapi pencarian bakat akan terus dilakukan secara lebih luas."
Tulang punggung di balik strukturisasi organisasi skuad timnas itu menegaskan, pemantauan akan terus dilakukan secara lebih luas untuk menggaet pemain keturunan yang layak bergabung dengan Harimau Malaya.
Baca Juga: Gara-gara Kurang Beruntung, Timnas Vietnam Punya Catatan Aneh di ASEAN Cup 2024
Beberapa waktu lalu, Tunku Ismail memuji pendekatan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam membangun sepak bola Indonesia, terutama timnas senior.
Dia kagum sekaligus iri dan ingin mengikuti langkah Erick tersebut.
Bersamaan dengan itu, Tunku Ismail itu juga kecewa terhadap kepengurusan Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) saat ini, yang dinilainya tak kompeten.
Presiden FAM saat ini, Hamidin Mohd Amin, sudah menyatakan takkan maju lagi dalam pemilihan orang nomor satu di lembaga urusan sepak bola Malaysia itu.
Pemilihan presiden dan komite eksekutif FAM periode 2025-2029 akan digelar pada 15 Februari 2025.
Pengurus baru menghadapi tugas sangat berat untuk membenahi sepak bola dalam negerinya dan tim nasional.
Timnas Malaysia akan menghadapi Kualifikasi Piala Asia 2027 pada Maret mendatang untuk menyusul Indonesia yang lolos otomatis karena melaju ke putaran ketiga Kualfikasi Piala Dunia 2026.
Harimau Malaya sudah memiliki pelatih baru dari Australia keturunan Makedonia, Peter Cklamovski, untuk mengemban tugas mengembalikan kejayaannya.
Berdasarkan ranking FIFA terkini, Malaysia di urutan ke-132, lima tingkat di bawah Indonesia.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | BolaSport.com, Bharian.com.my |
Komentar