BOLASPORT.COM - Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes berbagi kisah menyentuh sang kakek yang besar di panti asuhan hingga putuskan ke Belanda.
Walaupun sang kakek pindah ke Belanda di usia muda, tetapi pemain Venezia FC itu tetap ingin membalas Indonesia dengan memperkuat skuad Garuda.
Jay Idzes belum lama ini melakukan wawancara dengan Thom Haye dalam kanal YouTube-nya The Haye Way.
Dalam wawancara tersebut, kapten Timnas Indonesia itu berbicara banyak hal dari perjalanannya bermain di Italia Serie A hingga cerita soal sang kakek.
Baca Juga: Thom Haye Puji Kelayakan Jay Idzes Sebagai Kapten Tim, Nilai Terlahir Sebagai Pemimpin!
Pemain berusia 24 tahun tersebut resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 28 Desember 2023.
Setelah itu, ia menjalani debutnya bersama skuad Garuda dalam putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Ia debut saat tim Merah Putih menghadapi Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 21 Maret 2024.
Pemain kelahiran Mierlo, Belanda, 2 Juni 2000 tersebut memiliki garis keturunan asli Indonesia dari sang kakek tepatnya ayah dari ibunya yang lahir di Semarang pada 16 November 1939.
Dalam wawancaranya dengan Thom Haye, Jay Idzes menceritakan bagaimana perjuangan sang kakek.
Ia menceritakan bahwa sang kakek berjuang dari nol di Indonesia hingga akhirnya memutuskan ke Belanda di usia muda sekitar 20 hingga 25 tahun.
Jay berbagi kisah menyentuh soal kakeknya yang berjuang besar di panti asuhan.
Baca Juga: Cara Jay Idzes Tetap Tenang di Lapangan Saat Jadi Kapten Timnas Indonesia: Memimpin Dengan Conto
“Saat dia lahir pada 1939, Indonesia dijajah Jepang,” ujar Jay Idzes menceritakan sang kakek di podcast The Haye Way, yang dikutip BolaSport.com, Minggu (29/12/2024).
“Jadi kakek saya dibesarkan di panti asuhan,” ucapnya.
“Saya pikir dia tinggal di panti asuhan selama 10 tahun.”
Ia tak hanya menceritakan sang kakek saja, tetapi Jay juga mengungkapkan bahwa neneknya juga berasal dari Jakarta.
Menurutnya, kakeknya berusaha dan berjuang untuk bisa hidup layak selama di Indonesia dulu.
“Betapa sulitnya dia menciptakan sesuatu untuk dirinya sendiri dan dia benar-benar datang dari ketiadaan dan akhirnya menciptakan kehidupan dengan nenek saya di Indonesia,” kata Jay Idzes.
“Bibiku juga lahir di sana (Indonesia). Kemudian mereka memutuskan untuk datang ke Belanda, jadi sungguh menakjubkan mendengar apa yang dia lakukan untuk kami,” jelasnya.
Mantan pemain Go Ahead Eagles tersebut juga berbicara banyak hal soal bagaimana ia mendapat kepercayaan sebagai kapten Timnas Indonesia.
Jay mengatakan bahwa ia tak keberatan apabila tak menjadi kapten dan sosok lain yang dipercaya memimpin rekan-rekannya di Timnas Indonesia.
Pasalnya, yang terpenting menurutnya yakni ia tetap memperkuat Timnas Indonesia.
Baca Juga: Jay Idzes Dapat Tugas Khusus dari Venezia Saat Jumpa Napoli, Jadi Pawang Romelu Lukaku
Ini karena ia ingin bisa membalas budi di mana negara kakek dan neneknya besar.
“Aku tidak tahu. Tapi saya sangat percaya bermain untuk keluarga saya dan mewakili keluarga saya,” tegas Jay Idzes.
“Dan ketika saya mendapat kesempatan bermain untuk Indonesia, bagi saya, lingkaran itu terasa lengkap, karena kakek dan nenek saya datang ke Belanda pada tahun 1964 ketika mereka berusia sekitar 20 atau 25 tahun.”
“Jadi bagi saya, rasanya lingkaran itu sudah lengkap karena mereka pergi ke Belanda untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak dan cucu-cucu mereka.”
“Dan sekarang saya bisa kembali ke Indonesia dan ya, membalas Indonesia juga, dan membanggakan keluarga saya dengan bermain di sana,” tuturnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Youtube |
Komentar