Bahkan Martin dan Bagnaia adalah mantan rekan satu kamar pada 2015-2016, sebelum masuk kelas Moto2 dan MotoGP.
"Apa yang saya dan Pecco alami, tidur di kamar yang sama selama dua tahun, dan kemudian kami bertarung untuk gelar juara dunia di MotoGP, itu sesuatu yang sangat langka," ungkap Jorge Martin dikutip Bolasport dari Paddock-GP.
Martin pun mengenang masa-masa awal perjuangan dia di Moto3.
Saat itu, karena menjadi roommate, otomatis dia dan Bagnaia juga bersahabat baik dan membangun ikatan pertemanan.
Tapi sekarang, memasuki usia dewasa dan tampil di kelas para raja, Martin tak menyangka harus menghadapi mantan teman sekamarnya sendiri.
"Kalau sekarang, pembalap Moto3 tidak lagi tidur di kamar yang sama seperti kami," jelas Martin.
"Sekarang setiap orang memiliki kamar sendiri, ini mengurangi kemungkinan terciptanya ikatan yang kuat."
Meski begitu, hal yang lebih tidak disangka lagi bagi Martin adalah rivalitas dia dengan Bagnaia sejauh ini selalu berlangsung dengan baik.
Tidak ada tensi tinggi yang melampaui batas. Semua masih dalam kendali. Ditambah lagi, tipikal Bagnaia yang memang kalem dan selalu legawa sekalipun musuh terdekatnya yang jadi pemenang.
"Anda melihat pembalap yang sangat bagus, tetapi sering kali salah satu dari mereka lebih menonjol daripada yang lain."
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
Komentar