Namun, menurut Bagnaia, Martin, Bezzecchi, Vinales hingga Bastianini, mungkin akan butuh wakti dalam menyesuaikan ritme balapan mereka di atas motor baru.
"Tetapi pada saat yang sama ada tugas untuk beradaptasi dengan segala sesuatu yang baru."
"Hal yang sama berlaku untuk Maverick dan Enea dengan motor KTM," ujarnya.
Oleh karena itu, tak heran jika Bagnaia cukup percaya diri memprediksi bahwa rival kuat yang bisa mengganggunya pada musim depan memanglah Marquez.
Namun selain dari sesama penunggang Ducati Desmosedici GP, rupanya ada satu rival lain yang tak ketinggalan diwaspadai Bagnaia.
Dia adalah Fabio Quartararo, sang juara dunia 2021.
Quartararo juga menjadi lawan tersengitnya hingga 2022 sebelum kemunculan Martin yang meledak bersama Pramac.
Menurut Bagnaia, El Diablo juga masuk radar kewaspadaannya karena dia tahu bahwa Yamaha telah melakukan banyak peningkatan terhadap motor mereka, YZR-M1.
Terutama dengan filosofi yang lebih terbuka, di mana pabrikan Jepang itu pun sudah mempercayakan eks Ducati, Massimo Bartolini sebagai Direktur Teknis Yamaha.
"Saya juga tidak mengabaikan Fabio Quartararo," kata Bagnaia.
"Karena Yamaha telah hanyak membuat kemajuan," tuturnya.
Baca Juga: Veteran di Pabrikan Jepang, Bos Yamaha Yakin Alex Rins Belum Habis
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar