Dia merasakan kekuatan Desmosedici GP24 sejak awal musim.
“Menurut saya, ini adalah musim yang luar biasa. Kami butuh sedikit waktu untuk memahami motor ini," kata Bagnaia dalam podcast Andrea Migno, dilansir via Motorsport.
"Kami butuh empat balapan, sampai kami tiba di Jerez (MotoGP Spanyol) dan kami memahami potensinya. Segalanya luar biasa sejak saat itu,” ucapnya.
Bagnaia seharusnya sudah setara dengan Marc Marquez yakni meraih kemenangan terbanyak dan menjadi juara dunia.
Pada musim 2019, Marquez mencetak kemenangan 12 kali dari 19 seri balapan dan mengoleksi 420 poin.
Namun, ambisi Bagnaia menjadi juara dengan mencetak kemenangan terbanyak hanya berakhir sia-sia.
“Jika Anda melihat hari Minggu, terlepas dari saat-saat saya terjatuh, saya selalu finis di tiga besar, kecuali di Austin di mana saya berada di urutan kelima," kata Bagnaia.
"Saya pikir ini adalah musim di mana, jika Anda menghilangkan sprint, ini setara dengan Marc Marquez pada 2019,” ujar Bagnaia.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar