BOLASPORT.COM - Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, tampaknya masih belum bisa melupakan musim balap MotoGP 2024.
Bagnaia menjalani musim yang luar biasa dengan meraih 11 kemenangan pada balapan utama.
Namun, Bagnaia juga dibuat tak percaya saat dua digit kemenangan yang diraihnya itu berakhir sia-sia.
Pembalap asal Turin, Italia, itu gagal menjadi juara dunia dengan cara yang menyakitkan.
Bagaimana tidak? Bagnaia kalah bersaing dengan pembalap yang hanya meraih tiga kemenangan pada balapan utama.
Adalah Jorge Martin yang menjadi aktor antagonis bagi Bagnaia.
Faktor kekalahan Bagnaia adalah pada sprint race di mana dirinya banyak kehilangan poin.
Sebaliknya, Martin mampu lebih konsisten dengan lebih sedikit terjatuh dibandingkan Bagnaia.
Baca Juga: Pecco Bagnaia Terawang Calon Pengganggu Pengejaran Gelar MotoGP 2025, Fabio Quartararo Masuk Radar
Bagnaia kemudian mengingkapkan bahwa MotoGP 2024 seharusnya menjadi musim yang luar biasa baginya.
Dia merasakan kekuatan Desmosedici GP24 sejak awal musim.
“Menurut saya, ini adalah musim yang luar biasa. Kami butuh sedikit waktu untuk memahami motor ini," kata Bagnaia dalam podcast Andrea Migno, dilansir via Motorsport.
"Kami butuh empat balapan, sampai kami tiba di Jerez (MotoGP Spanyol) dan kami memahami potensinya. Segalanya luar biasa sejak saat itu,” ucapnya.
Bagnaia seharusnya sudah setara dengan Marc Marquez yakni meraih kemenangan terbanyak dan menjadi juara dunia.
Pada musim 2019, Marquez mencetak kemenangan 12 kali dari 19 seri balapan dan mengoleksi 420 poin.
Namun, ambisi Bagnaia menjadi juara dengan mencetak kemenangan terbanyak hanya berakhir sia-sia.
“Jika Anda melihat hari Minggu, terlepas dari saat-saat saya terjatuh, saya selalu finis di tiga besar, kecuali di Austin di mana saya berada di urutan kelima," kata Bagnaia.
"Saya pikir ini adalah musim di mana, jika Anda menghilangkan sprint, ini setara dengan Marc Marquez pada 2019,” ujar Bagnaia.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar