Hal tersebut diungkapkan oleh Fonsi Nieto, selaku tangan kanan Martin sekaligus manajer tim Pramac Racing dalam wawancara bersama Europa Press belum lama ini.
Dua konsekuensi berat memang harus ditempuh oleh Ducati meski di sisi lain, Nieto juga memahami kenapa mereka akhirnya memilih Marquez dibandingkan Martin.
Nieto tidak menutup mata bahwa Marquez memiliki pengalaman yang lebih hebat sebagai seorang juara dunia dibandingkan dengan Martinator yang baru satu kali memenanginya.
Peraih gelar juara dunia delapan kali tersebut kini masih dianggap sebagai pembalap terhebat di grid kelas utama MotoGP pasca pensiunnya Valentino Rossi pada akhir 2021 lalu.
"Tentu tidak mudah bagi Ducati kehilangan Martin, tapi ini bisa dipahami mengapa mereka akhirnya memilih Marquez," ucap Nieto, dilansir dari laman Motosan.
"Ducati saat ini berada dalam momentum kejayaan mereka, tapi kehilangan rider seperti Martin yang sekarang menjadi juara dunia bukanlah hal mudah bagi mereka."
"Tapi kita berbicara tentang Marquez, delapan kali juara dunia dengan penampilannya yang sangat dahsyat," imbuhnya.
Kini, Nieto tinggal menunggu kiprah Marquez bersama Ducati di mana rivalitas internalnya dengan Bagnaia diyakini akan mampu menarik perhatian banyak pihak.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar