Namun, Bukilic tidak menerima penghargaan MVP yang diharapkan sang pelatih. Dia gagal mendapatkan predikat tersebut karena tertinggal satu suara dari Megawati (13 suara) dalam pemungutan suara.
Bukilic memiliki performa tingkat atas, seperti peringkat ke-3 dalam perolehan skor pada putaran 3 (153 poin), peringkat ke-2 dalam rasio keberhasilan serangan (43,8 persen).
Dia menduduki peringkat ke-2 dalam rasio keberhasilan serangan terbuka (41,29 persen).
Bukilic tertinggal satu poin dari Megawati seperti peringkat ke-2 dalam perolehan skor (155 poin) dan peringkat ke-1 dalam rasio keberhasilan serangan (52,76 persen).
Akan tetapi, Bukilic dievaluasi atas keterampilan menyerang dan bertahannya, sampai-sampai ia terlibat dalam pertarungan di dalam tim dengan Megawati.
Pada saat Ko Hee-jin berharap Bukilic menjadi MVP paruh pertama musim, Bukilic masih akan berusaha tampil dengan performa terbaik.
"Masih ada 3 pertandingan tersisa, jadi saya harus memenangkan tiga pertandingan lagi. Jika tim menang, saya ingin menerima gelar (MVP) juga," ucap Bukilic.
Berkat pengorbanan tak kasatmata Bukilic, Red Sparks memenangi 8 pertandingan berturut-turut, memperkecil ketertinggalan dengan peringkat ke-2, dan menuntaskan paruh pertama musim dengan catatan gemilang.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | edaily.co.kr |
Komentar