Juara Hong Kong Open 2024 itu dihantui 'kutukan' early exit di turnamen Malaysia Open.
Tiga kali berpartisipasi, tiga kali pula mereka tersingkir sebelum mencapai perempat final. Dua kekalahan malah terjadi langsung di babak pertama.
Pada edisi 2022, Tan/Thinaah kalah di babak kedua (16 besar) dari Zhang Shu Xian/Zheng Yu (China).
Adapun pada edisi 2023 dan 2024, mereka langsung tumbang ketika kandas di tangan Gabriel Stoeva/Stefani Stoeva (Bulgaria) dan Liu Sheng Shu/Tan Ning (China).
Dan tahun ini, teror early exit itu kembali menghantui karena calon lawan Tan/Thinaah di babak pertama adalah wakil indonesia, Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Menghadapi Lanny/Fadia jelas bukan sesuatu yang mudah, apalagi Fadia berpengalaman mengalahkan Tan/Thinaah saat masih berpasangan dengan Apriyani Rahayu.
Tuntutan pada Tan/Thinaah untuk lepas dari penderitaan early exit makin berat setelah tekanan juga datang dari mantan Direktur Performa Tinggi BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia), James Selvaraj.
Selvaraj bahkan mengharapkan Tan/Thinaah setidaknya bisa mencapai semifinal karena absennya sejumlah pasangan top seperti Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) dan Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang) yang tidak berpasangan di turnamen ini.
"Mereka sempat kesulitan dengan stamina mereka akibat jadwal yang padat," kata Selvaraj dikutip Bolasport dsri New Straits Times.
"Mereka harus kuat secara mental dsn fisik kalau mau melaju jauh di Malaysia Open. Dengan absennya Matsuyama/Shida dan juara Olimpiade, mereka punya kans ke semifinal, " ujarnya.
Baca Juga: Kalender Turnamen Bulu Tangkis 2025 - Pekan Depan Sudah Meriah, Indonesia Songsong Era Baru
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Thestar.com.my, NST.com.my |
Komentar