BOLASPORT.COM - Reputasi sebagai mesin pencetak poin belum terlihat dari debut pemain asing Jakarta Electric PLN, Valentina Diouf, di Proliga 2025.
Valentina Diouf mencetak 13 poin dalam kemenangan Jakarta Electric PLN atas Yogya Falcons dalam laga pembuka Proliga 2025.
Electric PLN menang dengan skor 3-0 (25-12, 25-19, 25-14) dalam pertandingan yang digelar di GOR Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (3/1/2025).
Pemain yang pernah menjadi best scorer di Liga Champions CEV, Liga Polandia, dan Liga Korea itu terlihat kurang membawa dampak dalam serangan Electric PLN.
Bola lebih banyak diarahkan Ersandrina Devega Salsabilah, utamanya di dua set pertama. Legiun asing lainnya, Polina Shemanova, juga lebih aktif dengan back attack.
Devega menjadi pencetak poin terbanyak dalam laga dengan 18 angka sementara Shemanova mencetak 15 angka.
Usut punya usut, debut kurang nendang juga pernah dialami Diouf saat berseragam Daejeon KGC (Korea Ginseng Corporation), atau kini bernama JungKwanJang Red Sparks.
Sebelum menjadi top skor Liga Voli Korea selama dua musim beruntun pada 2019-2020 dan 2020-2021, Diouf sempat buntu di laga pertamanya.
Melansir dari Yonhap News Agency, peristiwa itu terjadi di KOVO Cup 2019, saat KGC menghadapi Hyundai Hillstate.
Digadang-gadang menjadi pemain asing terbaik musim itu, Diouf malah gagal mencetak 1 pun poin pada set pertama kendati kebagian porsi sepertiga dari serangan tim.
Pemain dengan tinggi 2 meter itu akhirnya mencetak 16 poin di laga pertamanya tetapi dengan efektivitas yang rendah yaitu 26,41 persen.
Ditanya mengenai ekspektasi tinggi sebagai mesin pencetak poin, Diouf menyatakan lebih fokus dengan performa tim.
"Saya bermain voli seperti apa yang saya ketahui, target saya adalah bermain dengan bagus dan agar tim mencapai hasil terbaik," katanya kepada BolaSport.com.
"Apakah saya yang menjadi top skor atau rekan setim saya, keduanya bagus, yang penting adalah kami bisa menang."
Diouf mengaku belum memiliki banyak waktu untuk berlatih bersama para pemain Electric PLN.
Perbedaan gaya toss dua setter Electric PLN yaitu Dewi Intan Sari dan Magda Rasya Azzahra yang disebutnya, tampaknya menambah rumit.
"Akan tetapi, pertandingan tadi berjalan dengan baik," imbuh Diouf yang juga kesulitan karena permukaan lapangan keras di GOR Jatidiri.
Situasi sebaliknya dialami Devega. Chemistry yang terjalin dengan Dewi Intan karena bernaung di klub yang sama yaitu TNI AU telah membantunya.
Devega menyebut tidak ada instruksi khusus dari pelatih Chamnan Dokmai untuk menjadikannya sebagai target umpan.
"Mr. Cham meminta kami untuk bermain dengan enjoy, dan tidak usah berpikir menang atau kalah karena itu sudah diatur sama Allah," sahut Devega.
"Kami cuma main dengan enjoy, senang, aja."
"Untuk kedua pemain asing menurutku gampang komunikasinya karena bola seperti apapun pasti dipukul jadi gak terlalu sulit."
"Kalau Vale (Diouf), dia tinggal di belakang jadi aku di posisi empat gitu. sesuai sama tosser-nya aja," imbuhnya.
Baca Juga: Proliga 2025 - Raut Wajah Lesu Sabina Altynbekova Setelah Debut Pahit Yogya Falcons
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BolaSport.com, yna.co.kr |
Komentar