Mulai dari Dispora, Dinas Sosial, Sekolah Luar Biasa (SLB), YPAC, Sekolah Inklusi, hingga Organisasi dan Komunitas Disabilitas.
"Jadi kami harus melibatkan banyak pihak, Dispora, dinas sosial, dan lain-lain. Karena ini penting sekali," tutur Senny.
"Karena kami harus punya pelapis satu, pelapis 2 untuk siap bertanding. Nanti menjelang pertandingan, setiap kategiri pelapis ada pelatihnya sendiri. Tidak seperti dulu jadi satu," tandasnya.
"Sekarang akan kami pilah-pilah sesuai pelapis grade 1 dan 2. Nanti pertanggungjawabannya pun jelas."
"Kita semua tahu bahwa atlet NPC kita bagus tapi jangan sampai kita kecolongan tidak punya pelapis. Seperti Ratri itu kan sudah masuk masanya pensiun."
"Saya percaya setiap daerah banyak atlet difabel karena kita diciptakan Tuhan bermacam-macam, jadi saya percaya mereka juga pasti bersyukur dan senang merasa 'diuwongke' melalui program ini," jelas Senny.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar