BOLASPORT.COM - Sekretaris Jenderal NPC Indonesia, Rima Ferdianto, menjelaskan alasan di balik tercetusnya ide program pencarian bakat atlet disabilitas, Mendobrak Batas.
Mendobrak Batas 2025 akan menjadi program scounting baru besutan NPC Indonesia demi mencari calon atlet disabilitas di penjuru Tanah Air.
Program baru pencarian bibit atlet itu rencannya akan diadakan setiap tahun.
Mendobrak Batas akan dimulai pada Maret hingga Desember 2025, di seluruh provinsi Indonesia.
Upaya ini dilakukan karena melihat fase regenerasi atlet dan persaingan dengan atlet luar negeri yang semakin sengit.
Indonesia perlu memiliki pelapis-pelapis atlet disabilitas demi keberlanjutan prestasi di kancah internasional.
NPC Indonesia sebenarnya sudah mendapatkan beberapa pelapis dari digelarnya PEPARNAS SOLO 2024 lalu.
Namun, ternyata menurut pengamatan mereka, banyak atlet disabilitas yang salah cabang olahraga sehingga malah kurang maksimal.
Penyebabnya tak lain karena terbatasnya dana saat setiap provinsi mengirimkan atlet disabilitas untuk ajang berskala nasional itu.
Sehingga, kini NPC tak ingin menyia-nyiakan bakat atlet yang mungkin dapat dibina di cabor yang tepat.
"Kami pun sebenarnya sudah menjaring banyak tetapi kami ingin menjaring sampai tingkat daerah agar maksimal," kata Rima Ferdianto selaku Sekjen NPC Indonesia.
"Kami ingin memberikan kesempatan bagi mereka."
"Kemarin di PEPARNAS itu kami lihat banyak yang salah di cabor lain, karena anggaran provinsi terbayas jadi pembinaannya juga belum maksimal."
"Misalnya kemarin itu ada yg cocok boccia atau cabor tenis meja, tapi semua malah diarahkan ke atletik, kan kurang tepat."
"Tapi memang untuk melihat cabor apa yang cocok itu kan butuh pembinaan lebih panjang."
"Kalau mereka dibina ke cabor lain yang lebih cocok, mungkin bisa lebih bagus, Kalau diarahkan yang sesuai bisa jadi mereka malah berprestasi."
"Maka dari itu kami ingin memaksimalkan potensi mereka melalui Mendobrak Batas ini. kami bisa mengarahkan mereka sesuai dengan bakat dan kemampuan mereka," jelas Rima.
Program Mendobrak Batas ini akan diumumkan lebih lanjut terkait kapan tanggal pelaksanaan dan apa saja yang harus dipersiapkan para pemuda-pemudi disabilitas yang berusia maksimal 23 tahun.
Senny Marbun selaku Ketua NPC Indonesia akan berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait untuk menemukan talenta calon atlet.
Mulai dari Dispora, Dinas Sosial, Sekolah Luar Biasa (SLB), YPAC, Sekolah Inklusi, hingga Organisasi dan Komunitas Disabilitas.
"Jadi kami harus melibatkan banyak pihak, Dispora, dinas sosial, dan lain-lain. Karena ini penting sekali," tutur Senny.
"Karena kami harus punya pelapis satu, pelapis 2 untuk siap bertanding. Nanti menjelang pertandingan, setiap kategiri pelapis ada pelatihnya sendiri. Tidak seperti dulu jadi satu," tandasnya.
"Sekarang akan kami pilah-pilah sesuai pelapis grade 1 dan 2. Nanti pertanggungjawabannya pun jelas."
"Kita semua tahu bahwa atlet NPC kita bagus tapi jangan sampai kita kecolongan tidak punya pelapis. Seperti Ratri itu kan sudah masuk masanya pensiun."
"Saya percaya setiap daerah banyak atlet difabel karena kita diciptakan Tuhan bermacam-macam, jadi saya percaya mereka juga pasti bersyukur dan senang merasa 'diuwongke' melalui program ini," jelas Senny.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar