Memasuki gim kedua, Fajar/Rian kalah start. Banyak bola lob mereka yang tanggung karena bermain melawan hembusan angin.
Fajar/Rian belum menemukan taktik tepat ketika rotasi mereka diacak di mana Fajar banyak dipancing di area backline.
Unforced error juga membuat mereka makin ketinggalan 1-6 hingga interval 5-11.
Ketertinggalan pasangan Indonesia makin menjadi saat Fajar terus didorong Ong/Teo menjauh dari area net.
Beberapa kali Fajar eror hingga smes melebar jauh di luar lapangan.
Kesalahannya dibayar pada dua reli berikutnya. Satu dropshot mengecoh dan satu sergapan ke area tengah membuat Fajar/Rian memperkecil ketinggalan menjadi 14-17.
Sayangnya, jarak skor terlalu jauh di poin krusial menyulitkan Fajar/Rian mendekat ke Ong/Teo yang makin percaya diri di tengah riuhnya sorak penonton tuan rumah.
Gim kedua luput dengan skor 17-21.
Pada gim ketiga, Fajar/Rian semakin mendapat perlawanan sengit dari defens lawan yang mulai terus membaik. Butuh lebih dari tiga kali smes oleh Rian untuk memecah pertahanan lawan.
Fajar agak tergesa-gesa di awal gim ketiga ini, dia sering eror saat menyerobot bola di depan. Sejak itu pasangan Indonesia terus tertinggal hingga 3-7.
Fajar/Rian semakin ditekan hingga tertinggal 8-13. Permainan mereka seolah sudah dibaca, di mana rata-rata defens Fajar/Rian sangat sering diarahkan lurus terus-menerus.
Sesekali Fajar/Rian membalas dengan bola silang, tetapi itu tidak bertahan lama. Mereka kembali ke mode defens klasik yang sudah dibaca Ong/Teo.
Fajar/Rian banyak tak berkutik hingga kalah dengan skor cukup telak 13-21 pada gim penentuan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar