BOLASPORT.COM - Gnda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, langsung tersingkir pada babak 32 besar Malaysia Open 2025 setelah dikalahkan wakil tuan rumah.
Bukan awal yang baik bagi Fajar/Rian dalam menyambut tahun baru 2025 setelah tersingkir di babak pertama Malaysia Open 2025, di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (8/1/2025).
Ganda putra ranking empat dunia itu tumbang di tangan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi.
Memenangi gim pertama tak lantas membuat laga jadi mudah bagi duo FajRi.
Mantan pasangan nomor satu dunia itu lengah pada awal gim kedua dan terus ditekan hingga berakhir dengan skor 21-15, 17-21, 13-21.
Kekalahan ini sekaligus memunculkan asumsi bahwa permainan Fajar/Rian tampaknya telah sangat terbaca bagi para ganda putra Malaysia.
Faktanya, setelah Olimpiade Paris 2024, Fajar/Rian total telah menelan delapan kali kekalahan dan 6 di antaranya datang dari ganda-ganda Malaysia.
Rincian dari enam kekalahan itu adalah kalah tiga kali dari Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, satu kali kalah lawan Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dan sekarang dua kali dari Ong Yew Sin/Teo Ee Yi.
Fajar/Rian sebenarnya mengawali gim pertama dengan penuh percaya diri.
Akurasi serangan juara All England Open dua kali tersebut cukup jitu dan berhasil membuat lawan hanya terus bertahan.
Dari unggul 3-0, duo FajRi terus memimpin perolehan skor.
Smes Rian yang tajam terus diarahkan di posisi yang sulit dikembalikan Ong/Teo.
Rian menempatkan pengambalian ke arah setengah badan dengan frekuensi yang cukup tinggi.
Taktik tersebut membuat pasangan tuan rumah sering memberikan pengembalian yang kurang sempurna atau tanggung.
Hingga interval, Fajar/Rian berhasil memancing Ong/Teo untuk terus mengangkat bola hingga wakil Merah Putih unggul cukup jauh 14-8.
Tak berselang lama, Ong/Teo sempat menemukan celah ketika mereka mengubah posisi defens mereka dengan rotasi cepat menuju posisi menyerang.
Hal ini cukup berhasil mempertipis jarak ke Fajar/Rian hingga 13-16.
Namun, Fajar selaku playmaker tak kehabisan akal untuk melakukan variasi di area depan. Dropshotnya mengecoh lawan.
Fajar/Rian memperlebar jarak lagi hingga game point dan merebut gim pertama dengan skor 21-15.
Memasuki gim kedua, Fajar/Rian kalah start. Banyak bola lob mereka yang tanggung karena bermain melawan hembusan angin.
Fajar/Rian belum menemukan taktik tepat ketika rotasi mereka diacak di mana Fajar banyak dipancing di area backline.
Unforced error juga membuat mereka makin ketinggalan 1-6 hingga interval 5-11.
Ketertinggalan pasangan Indonesia makin menjadi saat Fajar terus didorong Ong/Teo menjauh dari area net.
Beberapa kali Fajar eror hingga smes melebar jauh di luar lapangan.
Kesalahannya dibayar pada dua reli berikutnya. Satu dropshot mengecoh dan satu sergapan ke area tengah membuat Fajar/Rian memperkecil ketinggalan menjadi 14-17.
Sayangnya, jarak skor terlalu jauh di poin krusial menyulitkan Fajar/Rian mendekat ke Ong/Teo yang makin percaya diri di tengah riuhnya sorak penonton tuan rumah.
Gim kedua luput dengan skor 17-21.
Pada gim ketiga, Fajar/Rian semakin mendapat perlawanan sengit dari defens lawan yang mulai terus membaik. Butuh lebih dari tiga kali smes oleh Rian untuk memecah pertahanan lawan.
Fajar agak tergesa-gesa di awal gim ketiga ini, dia sering eror saat menyerobot bola di depan. Sejak itu pasangan Indonesia terus tertinggal hingga 3-7.
Fajar/Rian semakin ditekan hingga tertinggal 8-13. Permainan mereka seolah sudah dibaca, di mana rata-rata defens Fajar/Rian sangat sering diarahkan lurus terus-menerus.
Sesekali Fajar/Rian membalas dengan bola silang, tetapi itu tidak bertahan lama. Mereka kembali ke mode defens klasik yang sudah dibaca Ong/Teo.
Fajar/Rian banyak tak berkutik hingga kalah dengan skor cukup telak 13-21 pada gim penentuan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar