Akan tetapi, keputusan CSD ini cuma berlaku sementara.
Olmo dan Victor tetap bisa terdaftar dan dimainkan Barca hingga April mendatang.
Keduanya dapat dipertahankan sampai klub menyelesaikan syarat-syarat yang dibutuhkan terpenuhi.
Situasi ini membuat LaLiga dan RFEF - dua lembaga yang menolak registrasi Olmo dan Victor - kecewa.
CSD sebagai kepanjangan tangan Pemerintah dianggap sudah mengingkari regulasi yang sudah dibuat dan mereka sepakati bersama.
Belakangan Presiden LaLiga, Javier Tebas, ikut menyeret rival bebuyutan Barcelona, Real Madrid dalam kasus ini.
Madrid diduga turut berandil memuluskan rencana Barcelona untuk mendapatkan legalitas dari Pemerintah.
Pihak Los Blancos yang biasanya vokal mengkritik kebijakan Barcelona cenderung bungkam di tengah kondisi sekarang.
Namun, kekuatan lobi dua raksasa yang sangat dominan di Liga Spanyol itu dicurigai mampu membuat otoritas tinggi melunak.
"Jelas dengan tindakan pencegahan ini, CSD bertentangan dengan apa yang dinyatakan dalam perundang-undangan olahraga tentang kontrol ekonomi LaLiga."
"CSD tampaknya memiliki tujuan untuk membongkar sistem yang beroperasi di LaLiga dan mendapatkan dukungan mayoritas dari klub-klub."
"Presiden CSD kelihatannya hanya mendengarkan satu suara yang tak mewakilkan sepak bola profesional Spanyol."
"Dan suara itu, anehnya, tetap diam dalam kasus ini. Di mana Real Madrid TV sekarang?" ujar Tebas dalam cuitan frontalnya di akun X.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | AS.com |
Komentar