Baik Dejan maupun Fadia kompak menyerukan bahwa komunikasi menjadi aspek yang harus semakin mereka perbaiki.
"Kami juga terus menjaga komunikasi agar saya dan Fadia bisa bermain nyaman," ungkap Dejan yang sebelumnya tampil bersama Gloria Emanuelle Widjaja.
Sementara Fadia, baru kembali menggeluti ganda campuran lagi sejak terakhir kali di level junior, dia juga meminta Dejan agar lebih cerewet kepadanya saat di lapangan.
Permintaan tersebut dimaksudkan agar pemain berusia 24 tahun asal Bogor, Jawa Barat itu tetap mengingat bahwa dia sedang bermain ganda campuran, bukan ganda putri.
Di nomor ganda putri, Fadia tentu lebih sering saling berotasi dengan partnernya untuk bermain all-around.
Sedangkan di ganda campuran, dia harus lebih cekatan dalam menjaga area net dan sebisa mungkin berada di depan ketika dalam posisi menyerang.
"Memang kami masih harus banyak berkomunikasi," kata Fadia yang terakhir kali bermain ganda campuran di Indonesia Matsers 2019 bersama Rehan Naufal Kusharjanto.
"Dejan harus lebih bawel saja untuk mengingatkan karena saya sudah lama sekali tidak bermain ganda campuran."
"Secara pola permainan sangat berbeda."
"Di ganda campuran saya harus lebih cepat pergerakan kakinya, bergeraknya agar bisa terus mencari celah untuk mencari serangan," tandasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | PBSI |
Komentar