Ditanya apa yang membuat Yamaha jadi melempem daripada saat di Sepang, Malaysia, jawabannya ada di masalah cengekraman ban. Terutama di ban depan.
"Di Sepang kondisinya berbeda. Perbedaan besar di Buriram adalah saya tidak punya firasat bagus untuk bagian depan di sini," kata Quartararo menegaskan.
"Akibatnya, saya jelas kehilangan dua hingga tiga persepuluh detik (0,2-0,3) dalam uji waktu," jelasnya.
Sebenarnya masih ada hal yang membuat El Diablo sedikir bisa tersenyum, yaitu kecepatan tertinggi dia yang sempat tembus 337 km/jam.
Namun mengandalkan kecepatan tertinggi saja tidaklah cukup untuk bekal mengarungi balapan reguler.
Apalagi seri perdana nanti akan digelar di Sirkuir Buriram juga, di mana MotoGP Thailand 2025 akan dihelat pada 28 Februari - 2 Maret 2025.
"Tidak, kami belum mengalami kemajuan di sana. Namun kami meningkatkan kecepatan tertinggi kami, yang sangat penting," ucap Quartararo.
"Saya tidak punya tujuan atau harapan,” ucap Quartararo bernada sarkas.
"Sulit untuk menetapkan tujuan saat ini karena kami masih dalam situasi yang perlu ditingkatkan."
"Kami menetapkan tujuan kami tepat sebelum lomba sprint dan sebelum balapan utama Grand Prix, saat itulah kami baru akan mengetahui lebih banyak tentang posisi kami (apakah sudah bisa berharap," ujar Quartararo.
Baca Juga: Pecco Bagnaia Sedikit Berbohong, Firasatnya Yakin Ducati Desmosedici GP25 Tak Seenak GP24
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Yamaha MotoGP, Speedweek.com |