BOLASPORT.COM - Performa ganda campuran Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei, yang menurun disorot tajam netizen Negeri Jiran.
Kepercayaan diri dan konsistensi Chen/Toh sedang diuji setelah hasil kurang memuaskan terjadi pada diri mereka di awal tahun ini.
Sebagai ganda campuran papan atas, bertengger di peringkat 4 dunia, mereka justru sudah jarang mencapai target yang ditentukan.
Dari tiga turnamen BWF World Tour yang sudah bergulir, termasuk turnammn besar di kandang Malaysia Open 2025, Chen/Toh justru kurang perform.
Baca Juga: Pensiun, Ganda Campuran Veteran Malaysia Mau Banting Setir Jadi Host TikTok
Sebenarnya hasil di Malaysia Open dan India Open tak buruk-buruk amat dengan menyentuh semifinal.
Namun mereka takluk dengan mudah dua gim langsung dari Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping (China dan Thom Gicquel/Delphine Delrue (Prancis).
Di indonesia Masters 2025, Chen/Toh mulai oleng saat nyaris dijegal pasangan muda Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu sampai adu setting.
Kemudian mereka malah terhenti di perempat final dari kombinasi anyar Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran.
Chen/Toh terakhir kali juara di Korea Open 2024, sekitar enam bulan lalu.
Namun mereka sebenarnya juga mencapai final di BWF World Tour Finals 2024 sebelum berakhir jadi runner-up.
Sayangnya, hasil tak kunjung juara seperti itu dirasa kurang bagi para Badminton Lovers Malaysia.
Maklum, sebelum turun satu tingkat, Chen/Toh pernah meraih peringkat tiga dunia. Otomatis mereka jadi andalan utama ganda campuran Negeri Jiran.
Bak peribahasa semakin tinggi pohon, semakin kencang angin meniup, risiko mendaoat kritikan juga sudah pasti dialami Chen/Toh.
Dan anak didik Nova Widianto itu secara gamblang mengungkap bahwa mereka sangat memperhatikan komentar-komentar netizen di akun media sosial mereka.
Termasuk mungkin ada yang berkomentar 'jahat'.
"Bohong kalau saya bilang tidak membaca komentar," kata Chen Tang Jie, dikutip Bolasport dari New Straits Times.
"Mungkin fans berharap banyak pada kami karena mereka tahu kami punya kemampuan untuk menang," tambahnya di sela-sela latihan pelatnas Malaysia di Bukit Kiara, Kuala Lumpur.
Daripada terlalu memusingkan kritikan, Chen pilih memganggapnya sebagai bagian dari dukungan dan kepedulian terhadap karier mereka. Dia juga berharap agar para penggemar memberi kritikan dengan bijak dan menaruh respek.
"Tetapi saya menghargai dukungan mereka karena mereka meluangkan waktu untuk menonton kami bermain, dan saya pun tidak ingin kalah juga," ucap pemain berusia 27 tahun.
"Saya tidak bisa berjanji kami akan menang setiap saat, tetapi saya bisa berjanji kami akan selalu memberikan yang terbaik di turnamen."
Chen juga menegaskan bahwa hasil di awal tahun ini membuat dia sudah kecewa besar.
Dia dan Toh tahu bahwa mereka punya peluang untuk melangkah lebih jauh, tetapi malah selalu gagal memanfaatkannya dengan benar.
"Saya tidak puas karena, di setiap turnamen, ada peluang untuk melangkah lebih jauh, bahkan mungkin memenangkan gelar atau setidaknya finis di podium," kata dia.
"Tapi kami malah tidak mencapai target kami. Di ajang terakhir kami (Indonesia Masters), saya merasa kami bermain bagus, tetapi pada akhirnya, kami kalah lagi."
"Kami mengawali dengan kuat tetapi akhirnya tetap kalah, jadi saya tidak bisa mengatakan saya gembira dengan hal itu," tandasnya.
Pembuktian Chen Tang Jie/Toh Ee Wei berikutnya akan terjadi di ajang lebih prestisius, yaitu di All England Open 2025 yang berlangsung pada 11-16 Maret 2025 di Birmingham, Inggris.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | NST.com.my |