"Kita lihat Lamine Yamal juga mesti memilih antara Maroko dan Spanyol," tambahnya.
Namun bukan berarti program pencarian pemain keturunan dan naturalisasi melupakan program pembinaan pemain muda.
Erick Thohir mengindikasikan bila kedua program akan berjalan beriringan.
"Nah bagaimana posisi daripada pembinaan pemain sejak dini? Ya sama," kata Erick Thohir.
Baca Juga: Erick Thohir Pastikan Hadirnya Pemain Keturunan di Timnas Indonesia Tak Ganggu Pembinaan Usia Muda

"Tadi saya sampaikan tim U-17 kita Ini di bawah Coach Nova ini sudah training center cukup lama dan bertanding. Kalau dilihat pemainnya tidak ada naturalisasi."
"Tapi disitu ada pemain ya seperti Matthew Baker yang bapaknya orang Australia dan ibunya orang Indonesia. Ya itu memang bagian daripada globalisasi."
"Apakah kita tidak membina grassroot? Membina, LIB sendiri punya EPA U-17, U-20, kita juga bikin Pertiwi dan Soeratin, semua kita lakukan," tambahnya.
Menurut Erick, program naturalisasi dan pencarian pemain keturunan bukan sekadar quick win (program percepatan).
Editor | : | Bagas Reza |
Sumber | : | BolaSport.com |