BOLASPORT.COM - Penampilan inferior Francesco Bagnaia di awal musim termasuk MotoGP Argentina 2025, ditengarai karena masalah psikologis yang berhubungan dengan superiornya Marc Marquez saat debut bersama Ducati.
Kontrasnya hasil penampilan Bagnaia dengan Marquez di Ducati Lenovo pada awal MotoGP 2025 telah menjadi sorotan.
Marquez menyapu bersih seri perdana MotoGP Thailand 2025. Pekan ini di MotoGP Argentina 2025, dia juga kembali menunjukkan keganasannya
Rekor waktu lap tercepat di Sirkuit Termas de Rio Hondo bahkan telah dia pecahkan, melampaui rekor sebelumnya yang juga dia ukir sendiri.
Melambungnya nama Marquez sejak debut bersama Ducati bertolak belakang jauh dengan apa yang dialami Bagnaia.
Gaungan rivalitas sengit antara mereka malah belum terlihat sama sekali.
Jangankan bersaing sengit, untuk mengejar kecepatab lap Marquez saja, Bagnaia belum sedekat itu.
Hal tersebut tergambar sejak sesi latihan bebas pertama, Jumat (14/3/2025l kemarin.
Bagnaia cuma bisa mentok di angka 1 menit 41 detik.
Sedangkan Marquez, yang bahkan masuk sirkuit dengan agak terlambat dan santai, langsung berhasil memperoleh waktu tercepat.
Dia bahkan membukukan 1 menit 38 detik di sesi itu sebelum memecahkan rekor dengan 1 menit 37 detik di sesi Practice.
Melihat betapa hasil Marquez dan Bagnaia bagai bumi dan langit, pengamag MotoGP Carlo Pernat justru mencium adanya gejala psikologis.
Menurut pengamat asal Italia itu, Bagnaia sedikit kehilangan kepercayaan dirinya sendiri karena kedatangan Marquez.
"Saya pikir ada juga masalah psikologis," kata Pernat kepada Sky Sports.
"Melihat Marquez begitu bersih, tanpa banyak terlalu kerja kerss, apakah (mungkin) itu sedikit mengganggunya?"
"Ada sedikit tekanan psikologis, meski itu baru memasuki GP kedua."
"Itu sebenarnya tidak mengherankan. Melihat rekan setim, senyaman Marquez, melaju begitu cepat dan hanya mengalami sedikit kesulitan, itu akan sedikit berat baginya," ujar eks manajer Enea Bastianini tersebut.
Gejala psikologis yang sedikit terlihat dari performa Bagnaia di awal musim ini adalah dari sisi percaya diri dan feeling di atas motor Ducati Desmosedici GP miliknya.
Sudah sejak GP Thailand, dia mengalami kesulitan dengan masalah ban di saat Marquez dan rider klan Ducati lainnya cenderung baik-baik saja.
Bagnaia mungkin benar sedang hilang percaya diri atau minder tanpa disadari, namun Pernat yakin murid Valentino Rossi itu akan menemukan kembali jalan keluarnya.
Bagnaia masih muda, sementara musim juga masih panjang. Apalagi, juara dunia tiga kali itu selalu menghormati lawannya dan tidak ragu mengaku jika lawan lebih bagus darinya.
Sikap positif inilah yang menurut Pernat akan membawa Bagnaia kembali menemukan jalan kesukesannya.
"Bagnaia akan bisa melakukannya, dia adalah seorang juara," ucap Pernat.
Bagnaia sendiri telah menyelamatkan dirinya dari perjuangan Q1 setelah berjuang habis-habisan pada sesi Practice MotoGP Argentina 2025.
Setelah sempat crash, dia masih bisa memakskmalkan waktu dan berhasil menduduki posisi ke-10 untuk memastikan diri lolos Q2 secara otomatis.
"Besok (Minggu dini hari) di balapan Sprint kami akan melakukan lap terbaik di lap terakhir dan juga di balapan utama," tegas Bagnaia kepada MotoGP.com.
"Jadi yang penting adalah saya memiliki perasaan yang baik saat mengerem. Itu target utama saya.”
"Saya merasa siap untuk bersaing. Siapa pun lawannya, pasti akan saya hadapi. Yang pasti, saya merasa siap untuk bertarung," pungkas Bagnaia.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Paddock-GP.com, MotoGP.com, Sky Italia |