BOLASPORT.COM - Cesc Fabregas berbicara blak-blakan dengan mengakui bahwa dirinya pecundang saat Como 1907 tumbang di tangan AC Milan.
Como 1907 mendapat jatah laga tandang pada pekan ke-29 Liga Italia 2024-2025.
Kali ini mereka melawat ke markas AC Milan, San Siro, pada laga yang bergulir Sabtu (15/3/2025) atau Minggu dini hari WIB.
Como datang dengan mengusung misi meraih poin guna menjaga peluang untuk tetap bertahan di Liga Italia musim depan.
Misi tersebut terbilang sulit mengingat mereka hanya mampu meraih sebiji poin dari dua laga terakhirnya menghadapi Venezia dan AS Roma.
Benar saja, tren negatif masih menaungi pasukan Cesc Fabregas dalam lawatannya ke kandang AC Milan.
I Lariani dipaksa menyerah 1-2 oleh I Rossoneri.
Padahal Como sempat leading 1-0 di babak pertama.
Lucas Da Cunha membuka asa bagi timnya berkat gol yang diciptakannya pada menit ke-33.
Keunggulan 1-0 Como tersebut tetap terjaga hingga turun minum.
Di babak kedua, armada milik Sergio Conceicao berhasil bangkit dan mengejar ketertinggalan.
Padahal Como sempat mencetak gol pada menit ke-49 kembali melalui Da Cunha.
Hanya saja gol keduanya dianulir wasit setelah dicek ulang oleh VAR dengan dinyatakan offside lebih dulu.
Setelah itu dua gol balasan berhasil bersarang ke gawang Jean Butez yang membuat Milan berbalik unggul 2-1.
Christian Pulisic dan Tijjani Reijnders bergantian mencetak gol pada menit ke-53 dan 75'.
Kekalahan tipis itu juga semakin lengkap bagi Como setelah mereka harus bermain 10 orang pada menit ke-91.
Baca Juga: Hasil Liga Italia - Tijjani Reijnders Pahlawan Comeback, AC Milan Jinakkan 10 Pemain Como
Debut Dele Alli berubah menjadi horor seketika hanya dalam tempo 10 menit saat dengan masuk pada menit ke-81.
Pelanggaran kerasnya terhadap Ruben Loftus-Cheek membuahkan kartu merah langsung dari sang pengadil lapangan.
Tidak hanya itu saja, Cesc Fabregas yang menjadi juru taktik Como juga turut diusir oleh wasit.
Hasil buruk yang menimpa klub milik orang Indonesia dari Djarum Group tersebut cukup disesali oleh Fabregas.
Mungkin juga karena kartu merah yang diterimanya, Fabregas mengakui bahwa dirinya adalah pecundang di laga tersebut.
Pelatih asal Spanyol tersebut memang melihat anak asuhnya bermain baik sepanjang pertandingan.
Meski begitu, kejadian di atas lapangan yang melibatkan Alli dan dirinya memperlihatkan mentalitas Como.

"Kami bermain dengan baik sepanjang pertandingan," ucap Fabregas, dikutip BolaSport.com dari DAZN.
"Dua momen ajaib, itulah mengapa para pemain ini berharga 60 juta dan bermain untuk Milan."
"Pertandingan yang luar biasa: sebut saya pecundang, meskipun saya telah memenangkan banyak hal dalam hidup saya, tetapi biarkan saya kalah seperti ini."
"Hal ini sudah terjadi beberapa kali di musim ini, mungkin mentalitas saya memang pecundang."
"Kami bekerja selama sepekan dan kemudian semuanya muncul di atas lapangan," tuturnya menambahkan.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | DAZN, Tuttomercatoweb.it |