Keraguan yang timbul bisa dipahami karena Morbidelli memang mengalami penurunan prestasi yang sangat signifikan.
Musim sebelumnya menjadi runner-up MotoGP dengan tiga kemenangan, Juara Dunia Moto2 itu tiba-tiba tak berdaya setelah absen lama karena cedera lutut.
Dua musim bersama tim pabrikan Yamaha tidak berjalan dengan baik tatkala Morbidelli berakhir mengenaskan, posisi ke-19 di klasemen pada 2022 lalu ke-13 pada 2023.
Kesempatan mengendarai motor pabrikan Ducati karena bergabung dengan Pramac pada musim lalu pun tak cukup memulihkan 'nama baik' Morbidelli sebagai jagoan.
Meski mengalami musibah dengan kecelakaan yang membuatnya amnesia, finis ke-9 di klasemen akhir tak dapat dibenarkan saat tiga pembalap motor Ducati anyar lainnya di 4 besar.
Malahan, daripada diingat sebagai pemenang lomba di MotoGP, Morbidelli lebih sering mendapat cap sebagai pembalap sembrono.
Morbidelli lebih sering berurusan dengan Steward karena kebiasaan melaju pelan di jalur lomba saat latihan hingga menabrak pembalap lain saat balapan.
Alhasil, saat VR46 merekrutnya sebagai pengganti Marco Bezzecchi, ada anggapan Morbidelli beruntung bisa bertahan di MotoGP karena kedekatannya dengan The Doctor.
Jangankan penggemar, Morbidelli pernah berada dalam fase mempertanyakan kemampuannya sendiri untuk berlomba di ajang balap motor paling bergengsi ini.
Morbidelli sampai lupa dengan jati dirinya sebagai pembalap yang bisa bersaing.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Crash.net, TNT Sports |