BOLASPORT.COM - Posisi ketiga pada balapan MotoGP Argentina 2025 berarti besar bagi pembalap Pertamina Enduro VR46, Franco Morbidelli.
Franco Morbidelli finis di posisi ketiga dalam balapan MotoGP Argentina yang digelar di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Santiago, Argentina, Minggu (16/3/2025).
Start dari posisi kedelapan, pembalap paling senior dari VR46 Riders Academy tersebut dapat merangsek hingga ke posisi ketiga.
Pertaruhan Morbidelli dan tim VR46 dengan memasang ban lunak yang lebih cepat tetapi mudah aus alih-alih medium seperti rival-rivalnya membuahkan hasil.
Morbidelli sudah berada di posisi ketiga sejak lap keempat.
Baca Juga: Dani Pedrosa Lihat Sisi Positif Bagnaia yang Tak Ideal di Awal Musim, Marc Marquez Terlalu Kuat
Meski kian tertinggal dari Marquez bersaudara yang masih menguasai posisi 1-2, Morbidelli dapat menahan tekanan Francesco Bagnaia untuk merusak tatanan.
Ini menjadi podium pertama Morbidelli di balapan utama MotoGP sejak 2021. Sudah 1.414 hari berlalu sejak hasil serupa pada balapan GP Spanyol.
"Ketika kami merekrutnya, banyak orang, di Instagram, bilang, bla bla bla, Morbidelli sudah habis, tetapi dia belum habis," ucap Direktur Tim VR46, Alessio Salucci kepada TNT Sports.
"Morbidelli adalah salah satu pembalap terbaik di dunia dan bagi saya ini masih permulaan karena setiap hari, setiap sesi latihan, dia terus meningkat," imbuh Uccio.
Keraguan yang timbul bisa dipahami karena Morbidelli memang mengalami penurunan prestasi yang sangat signifikan.
Musim sebelumnya menjadi runner-up MotoGP dengan tiga kemenangan, Juara Dunia Moto2 itu tiba-tiba tak berdaya setelah absen lama karena cedera lutut.
Dua musim bersama tim pabrikan Yamaha tidak berjalan dengan baik tatkala Morbidelli berakhir mengenaskan, posisi ke-19 di klasemen pada 2022 lalu ke-13 pada 2023.
Kesempatan mengendarai motor pabrikan Ducati karena bergabung dengan Pramac pada musim lalu pun tak cukup memulihkan 'nama baik' Morbidelli sebagai jagoan.
Meski mengalami musibah dengan kecelakaan yang membuatnya amnesia, finis ke-9 di klasemen akhir tak dapat dibenarkan saat tiga pembalap motor Ducati anyar lainnya di 4 besar.
Malahan, daripada diingat sebagai pemenang lomba di MotoGP, Morbidelli lebih sering mendapat cap sebagai pembalap sembrono.
Morbidelli lebih sering berurusan dengan Steward karena kebiasaan melaju pelan di jalur lomba saat latihan hingga menabrak pembalap lain saat balapan.
Alhasil, saat VR46 merekrutnya sebagai pengganti Marco Bezzecchi, ada anggapan Morbidelli beruntung bisa bertahan di MotoGP karena kedekatannya dengan The Doctor.
Jangankan penggemar, Morbidelli pernah berada dalam fase mempertanyakan kemampuannya sendiri untuk berlomba di ajang balap motor paling bergengsi ini.
Morbidelli sampai lupa dengan jati dirinya sebagai pembalap yang bisa bersaing.
"Ada waktu ketika saya berpikir apakah saya masih pantas, apakah saya sudah cukup berusaha," ucap Morbidelli, dilansir dari Crash.net.
"Ada waktu ketika saya memikirkan banyak hal, baik dan buruk secara bersamaan. Saya akan beri tahu kalian bagaimana rasanya pekan depan."
"Sekarang kita semua merasa pusing, saya tidak tahu apakah itu karena Prosecco (sponsor sampanye resmi MotoGP, red) atau lainnya," canda pembalap berusia 30 tahun itu.
"Namun, malam nanti saya akan memahami dengan lebih baik apa yang saya rasakan dan saya akan memberi tahu kalian pekan depan."
Setidaknya, kesulitan yang dialami selama empat tahun terakhir membuat pembalap blasteran Italia-Brasil tersebut menjadi lebih tangguh.
Kekuatan yang timbul itu juga yang membuat Morbidelli mampu bertahan dengan ban yang aus untuk menjaga posisinya.
Morbidelli kini fokus dengan kekurangannya. Salah satunya adalah posisi start yang tidak ideal karena kurang cepat dalam satu lap.
"Bagaimanapun, posisi ketiga ini terasa luar biasa, dan kami akan menikmatinya."
"Saya tahu bahwa kami akan mengalami sebuah penurunan, tetapi saya akan kembali bertahan habis-habisan seperti empat tahun terakhir. Dan itu berhasil, saya senang," tandasnya.

Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Crash.net, TNT Sports |