"All England merupakan turnamen bergengsi, dan sangat mengecewakan ketika Malaysia sebagai salah satu negara adidaya bulu tangkis tidak memiliki wakil di babak semifinal," kata Rashid, dilansir dari BeritaHarian.
"Sementara Prancis memiliki satu wakil (tunggal putra, Alex Lanier)," ujar pemain yang ikut mengantarkan Malaysia menjuarai Thomas Cup 1992 itu.
Rashid menegaskan bahwa penampilan wakil Malaysia kali ini tidak memuaskan.
Ia menambahkan, tekanan bukan menjadi penyebab utama buruknya prestasi di turnamen tertua di dunia.
Pasalnya, pemain Malaysia sudah cukup berpengalaman di kancah internasional.
"Masalahnya lebih pada persiapan dan perencanaan. Kita mungkin merasa siap, tetapi negara lain mungkin lebih siap."
"Kami tidak bisa puas dengan tingkat persiapan yang kami miliki dan harus terus meningkatkan kualitas permainan," kata Rashid.
"Semua pihak harus bertanggung jawab atas kegagalan ini, bukan hanya para pemain."
"Kita perlu menemukan cara untuk bangkit kembali dan memastikan tim nasional mampu bersaing lebih baik di Piala Sudirman," ujarnya.
Ya, Rashid Sidek tak ingin aib di All England Open terbawa sampai ke ajang Sudirman Cup 2025.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Bharian.com.my |