Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih, Chelsea Antonio Conte membuat beberapa kesalahan ketika mencari pengganti Nemanja Matic yang mereka lepas ke Manchester United pada musim ini.
Musim ini Chelsea harus kehilangan Nemanja Matic yang mereka lepas ke Manchester United dengan harga 40 juta Poundsterling.
Dampak kehilangan Matic besar bagi Chelsea, padahal musim lalu 30 laga dan 10 clean sheets sukses dicatatkan Si Biru London saat geladang jangkung itu dimainkan.
Kekosongan lini tengah terlihat saat Chelsea kalah 0-3 dari AS Roma di ajang Liga Champions, Rabu (1/11/2017)
Kehilangan Matic ini diperparah dengan kesalahan keputusan Antonio Conte untuk menambal kehilangan Nemanja Matic di sektor gelandang bertahan.
Berikut ini adalah lima kesalahan Antonio Conte untuk menutupi hilangnya Nemanja Matic, dilansir BolaSport.com dari Squawka.
5. Membeli Tiemoue Bakayoko dalam kondisi Cedera
Pemain asal Prancis ini didatangkan Conte pada musim panas ini dari AS Monaco dengan harga 36 juta Poundsterling.
Namun sayang pemain yang musim lalu menjadi pilar AS Monaco dalam menjuarai Liga Prancis ini harus datang ke Inggris dalam kondisi cedera.
Hal ini membuat dirinya tidak bisa diturunkan di laga awal Chelsea musim ini dan tentu sedikit mengganggu adaptasi Bakayoko untuk langsung padu dengan Chelsea.
Padahal dirinya sudah langsung menanggung peran krusial di lini tengah Chelsea.
4. Memainkan Cesc Fabregas sebagai gelandang bertahan
Dengan kemampuan dan catatan assist-nya, Fabregas tentu sangat layak mendapat pengakuan sebagai salah satu playmaker terbaik didunia.
Namun musim ini dirinya terpaksa harus bermain lebih kedalam pasca cederanya N'Golo Kante untuk mendampingi Tiemoie Bakayoko.
Fabregas tidak terlalu nyetel dengan posisi barunya dimana dirinya disebut terlalu lambat dan tdak memiliki kemampuan bertahan yang baik untuk menjadi gelandang bertahan.
3. Memainkan David Luiz sebagai gelandang
David Luiz musim lalu bermain cukup baik di posisi naturalnya sebagai bek tengah.
Namun di beberapa kesempatan karena cederanya N'Golo Kante musim ini, pemain asal Brasil ini kerap dimainkan Conte sebagai gelandang.
Sempat mencetak gol dalam laga matchday ketiga Liga Champions kontra AS Roma, Luiz ternyata tidak begitu fasih bermain sebagai gelandang.
Dirinya terlalu sering membuat pelanggaran dan membuat rekannya di lini tengah Tiemoue Bakayoko dan Cesc Fabregas bekerja lebih keras.
2. Memainkan lima orang gelandang
Chelsea memainkan lima orang gelandang dengan biasanya menurunka N'Golo Kante, Tiemoue Bakayoko dan Cesc Fabregas sebagai posos di lini tengah.
Menghadapi tim dengan permainan sangat menyerang seperti Manchester City terlihat sekali Chelsea kewalahan dengan formasi ini.
(Baca Juga: Timnas U-19 Vs Timor Leste - Hat-trick Egy Maulana Antar Garuda Nusantara Unggul Lima Gol)
Kante memang salah satu gelandang bertahan tebaik di Liga Inggris namun dirinya tidak terlalu tinggi jika lawan mengandalkan duel atau bola atas sang gelandang cukup kewalahan.
Hal ini juga ditambah dengan Bakayoko dan Fabregas cukup lambat untuk turun ketika serangan balik dalam laga melawan Manchester City.
1. Formasi lini belakang yang terus menerus berubah
Dengan tidak adanya Nemanja Matic, lini pertahanan chelsea menjadi lebih rapuh karena tidak ada yang melindungi mereka lebih.
Karena faktor tersebut Antonio Conte kerap kali merubah formasi Chelsea dari tiga bek menjadi lima bek untuk membuat lini pertahanan Chelsea lebih solid.
Namun sayangnya Conte tidak memainkan formasi tersebut secara konsisten.
Hal tersebut tentu membuat para pemain sedikit kebingungan ketika dalam setiap pertandingan mereka kerap memainkan formasi yang berbeda.
Cesar Azpilicueta tentu menjadi pemain yang memiliki tugas yang cukup berat.
Karena di satu pertandingan dirinya bisa bermain sebagai bek tengah lalu di pertandingan lainnya dirinya harus memainkan peran sebagai bek kanan.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on