Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Derby d'Italia akan meramaikan pertandingan Liga Italia pekan ke-16 akhir pekan ini, Minggu (10/12/2017).
Laga antara Juventus vs Inter Milan menjadi laga antara tim peringkat ketiga melawan pemuncak klasemen sementara.
Setelah periode kurang memuaskan yang dicatatkan Inter Milan musim lalu, kini mereka menjelma menjadi tim yang menjadi kandidat scudetto musim ini.
Namun sang lawan, Juventus, merupakan juara bertahan yang mempunyai sejarah panjang di persepakbolaan Italia.
Laga tersebut juga mempertemukan dua penggawa timnas Kroasia, Mario Mandzukic dan Ivan Perisic.
(Baca Juga: Rekor Manchester United Selama 12 Tahun Akan Kandas saat Bertemu Klub Gurem Ini)
Perisic menjadi sosok intrumental dalam permainan Inter yang dilatih Luciano Spalletti.
Pemain yang sempat diincar Manchester United ini akhirnya ia memutuskan untuk memperpanjang kontrak di Nerazzurri.
Keputusan tepat bagi Perisic karena ia menjadi pemain penting di sayap kiri Inter musim ini.
Catatan 7 gol dan 6 assist dalam 15 pertandingan menjadi bukti kecemerlangan Perisic.
(Baca Juga: Manchester City Tanpa Kevin De Bruyne dan David Silva bagai Raga Tak Bernyawa)
Ia juga menjadi pemecah kebuntuan jika penyerang utama Inter, Mauro Icardi, tak mampu menyarangkan bola ke gawang lawan.
Di kubu lawan, Juventus memiliki Mandzukic yang dikarbit oleh Massimiliano Allegri menjadi pemain sayap.
Mandzukic yang sejatinya adalah penyerang tengah alias target man, digeser ke kiri untuk memberi tempat bagi Gonzalo Higuain di lini depan.
Meski bermain jauh dari gawang lawan, namun pemain 31 tahun itu tetap menjadi ancaman yang berbahaya.
Namun ketajaman Mandzukic masih kalah dari Perisic musim ini, ia baru menyarangkan 3 gol di Liga Italia.
(Baca Juga: Meski Bisa Menang Atas Juventus, Inter Milan Belum Tentu Juara Liga Italia)
Dari jumlah pertandingan, Perisic mampu mengungguli kompatriotnya itu, dengan catatan 15 laga berbanding 13 laga.
Meski sama-sama bermain di sayap kiri, namun Perisic dan Mandzukic memiliki perbedaan peran.
Perisic lebih aktif membantu serangan, sedangkan Mandzukic juga dituntut untuk bertahan.
Hal itu membuat Perisic unggul dalam jumlah tembakan ke arah gawang lawan atas Mandzukic.
Perisic rata-rata membuat 3,3 tembakan per pertandingan, sementara Mandzukic hanya 1,8 kali.
(Baca Juga: Mengenang Pencetak Gol Tertua di Piala Dunia yang Pernah Singgah di Liga Indonesia)
Namun Mandzukic memiliki akurasi umpan yang lebih baik daripada Perisic, meski nama yang disebut terakhir lebih banyak membuat operan kunci bagi rekannya.
Dengan tinggi menjulang hingga 190 sentimeter, Mandzukic mengunguli Perisic dalam hal duel udara.
Hal ini perlu dijadikan kewaspadaan oleh lini belakang Inter Milan.
Namun lini belakang Juvenntus bukan tanpa ancaman, Perisic terkenal lihai melakukan dribel melewati lawan.
Dribel tersebut bisa diakhiri dengan umpan crossing maupun umpan tarik yang menjadi ancaman bagi lini belakang Bianconeri.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on