Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kebangkitan AC Milan di Tangan Pelatih Terburuk, Anomali si Badak yang Kian Mendobrak

By Kautsar Restu Yuda - Kamis, 1 Maret 2018 | 08:51 WIB
Penyerang AC Milan, Fabio Borini (kedua dari kiri), merayakan gol yang dia cetak ke gawang Ludogorets dalam laga leg kedua babak 32 besar Liga Europa di Stadion San Siro, Milan, Italia, pada 22 Februari 2018. (MARCO BERTORELLO/AFP)

Segala capaian positif tersebut tidak lepas dari tangan dingin pelatih Gennaro Gattuso.

Datang sebagai caretaker Vincenzo Montella yang dianggap gagal, Gennaro Gattuso hanya bermodal pengalaman melatih tim medioker dan tim primavera AC Milan.

Kendati begitu, Gattuso mampu membawa AC Milan tempat semestinya sebagai klub besar.

"Mungkin saya adalah pelatih terburuk di Serie-A tapi saya selalu ingin menang, bahkan bermain di kebun bersama anak saya," kata Gattuso kepada Rai Sport yang dikutip BolaSport.com.

(Baca Juga: Putra Legenda Barcelona Tak Berani Tolak Tawaran Real Madrid)

"Saya ingin anak-anak asuh saya membuktikan bahwa apa yang saya lihat malam ini bukan kebetulan, maka kami akan mengambil satu permainan sekaligus," ujar Gattuso.

Pernyataan tersebut disampaikan pria yang dijuluki sebagai si Badak itu setelah mengalahkan Inter Milan di Coppa Italia (27/12/2017), sekaligus mengawali tren tak terkalahkan hingga saat ini.

Selain klaim bahwa dirinya adalah pelatih terburuk di Serie-A, Gattuso menerima gaji terendah di kompetisi kasta tertinggi Liga Italia itu.

Gattuso masih menerima upah yang sama saat melatih tim primavera AC Milan.

Football Italia mewartakan bahwa Gattuso hanya menerima 120 ribu euro (Rp 2 miliar) per musim.