Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Skandal Spanduk Tidak Manusiawi Superga Kembali Mencuat, Torino Meradang dan Minta Presiden Juventus Minta Maaf

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Kamis, 25 Oktober 2018 | 19:39 WIB
Gelandang Juventus, Blaise Matuidi (kanan) bersama dengan penyerang Torino, Andrea Belotti, dalam laga kedua tim pada Minggu (24/9/2017) dini hari WIB. ( FILIPPO MONTEFORTE/AFP )

Beberapa spanduk provokatif terpampang saat itu seperti "Solo uno schianto (hanya sebuah kecelakaan)" dan "Quando volo... penso al Toro (Saat terbang... saya ingat Toro)".

Empat tahun berselang, kasus tersebut kembali mencuat menyusul sebuah laporan dari Rai 3 yang menyebut bahwa spanduk masuk ke stadion dengan sepengetahuan Manajer Keamanan Juventus Alessandro D'Agnelo.

D'Agnelo disebut mengetahui keberadaan spanduk-spanduk bernada provokatif itu melalui komunikasi via telepon dengan salah satu ultras, namun tidak melaporkannya kepada pihak yang berwenang.

Baca Juga:

Fakta baru mengenai insiden spanduk Superga lantas membuat Presiden Torino Urbano Cairo berang.

"Sebagian besar pendukung Granata (julukan Torino) tersinggung dengan kemungkinan adanya kongkalikong, bahkan di tingkat atas, mengenai insiden tidak manusiawi tersebut," kata Cairo dikutip BolaSport.com dari Football-Italia.

"Spanduk dan kalimat tersebut tidak ada hubungannya dengan olahraga dan seharusnya tidak boleh dipasang di manapun, tidak hanya stadion.

"Saya pikir petinggi klub Juventus, mulai dari presidennya, harus meminta maaf kepada keluarga korban Superga dan untuk seluruh suporter Granata," sambungnya.

Juventus sendiri saat itu langsung bereaksi dengan memasang spanduk 'balasan' yang bertuliskan "Onore ai caduti di superga (Hormat terhadap insiden Superga)" pada laga berikutnya.

Adapun mengenai rumor yang berkembang belakangan, Presiden Juventus Andrea Agnelli kembali menegaskan bahwa pihak klub tidak tahu menahu soal pemasangan spanduk kontroversial tersebut.