Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hingga babak pertama berakhir, Cavani bahkan hanya menyentuh bola sebanyak sembilan kali.
Dari sembilan sentuhan, hanya dua yang berada di dalam kotak penalti Real Madrid.
Meski akhirnya berhasil mencetak gol penyama kedudukan pada menit 71, namun penampilan Cavani keseluruhan kurang berbahaya.
5. Kebodohan suporter PSG bikin Real Madrid unggul.
Pada menit ke-48, laga berhenti sejenak karena suporter PSG menyalakan flare yang mengganggu pertandingan.
Kericuhan yang ditimbulkan suporter itu berasal dari tribune Utara, alias belakang gawang PSG pada babak kedua.
Hal itu membuat kapten PSG, Thiago Silva, harus turun tangan menenangkan para suporter.
Ironis, hanya dua menit setelah insiden itu, Real Madrid memperoleh keunggulan melalui sundulan Cristiano Ronaldo.
Efek asap yang ditimbulkan oleh flare tersebut sedikit banyak menguntungkan Real Madrid yang berseragam putih.
"Baju PSG memang warnanya agak gelap, jadi putih-nya Madrid lebih menguntungkan," ujar kontributor BolaSport.com di Paris, Bobby Arifin.
"Pemain-pemain PSG sampai harus memohon pendukungnya untuk tidak bertindak bodoh, karena kasus semalam itu cukup untuk membuat UEFA memberi sanksi kepada PSG," tutur dia lagi.
Insiden tersebut ditengarai dilakukan oleh kelompok ultras PSG, Kop of Boulogne atau Boulogne Boys.