Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Malaysia Vs Indonesia - Inilah Semua Info Menarik Harimau Muda Kontra Garuda Muda

By Taufik Batubara - Jumat, 25 Agustus 2017 | 22:27 WIB
Para pemain Timnas U-22 Indonesia siap meladeni Malaysia dalam semifinal SEA Games 2017 di Stadion Shah Alam, Selangor, Sabtu (22/8/2017). (FERI SETIAWAN/BOLASPORT.COM)

Malaysia dan Timnas U-22 Indonesia akan sama-sama ngotot merebut tiket final sepak bola SEA Games 2017

Harimau Muda, julukan Malaysia U-22, akan menjamu Garuda Muda dalam partai semifinal sepak bola putra SEA Games 2017.

Berikut sejumlah info yang perlu diketahui terkait semifinal panas antara pasukan Ong Kim Swee dan Luis Milla itu. 

Kapan?

Duel Malaysia versus Indonesia dilaksanakan pada Sabtu (26/8/2017) pukul 19.45 WIB.

Malaysia melaju ke semifinal sebagai juara Grup A dengan nilai 12 dari empat laga tanpa kalah.

Malaysia menekuk Brunei 2-1, melewati Singapura 2-1, membungkam Myanmar dan Laos masing-masing dengan sekor 3-1.

Malaysia mencetak 10 gol dan kebobolan empat gol dalam empat laga, kalah produktif dari Myanmar.

(Baca Juga: Ariel Tatum Nongol Lagi Jelang Semifinal SEA Games 2017)

Indonesia lolos ke semifinal sebagai runner-up Grup B dengan nilai 11 dari lima laga.

Indonesia menyamai juara bertahan Thailand 1-1, membekuk Filipina 3-0, menang tipis 1-0 atas Timor Leste, dan 2-0 atas Kamboja.

Indonesia kurang produktif, karena cuma mencetak tujuh gol dan kebobolan satu gol.

Di Mana?

Laga Malaysia versus Indonesia digelar di Stadion Shah Alam, Selangor, Malaysia.

Stadion Shah Alam berkapasitas 80.372 tempat duduk.

Stadion Shah Alam pernah menjadi markas klub yang diperkuat Andik Vermansah, FA Selangor (1994–2016).

FA Selangor pindah dari stadion itu ke Stadion Majlis Perbandaran Selayang, Selangor, yang berkapasitas 16.000 tempat duduk, karena tak sanggup bayar bayar sewa.

Stadion Shah Alam sekarang menjadi markas PKNS FC (2017-kini).

Stadion Shah Alam merupakan stadion terbesar kedua di Malaysia setelah Stadion Nasional Bukit Jalil di Kuala Lumpur.

Stadion Bukit Jalil berkapastias 87.411 tempat duduk.

Stadion Shah Alam akan didominasi suporter Malaysia dalam semifinal.

Pengaruh Suporter

Suporter Indonesia hanya akan diberi jatah sekitar 10% dari kapasitas stadion, yaitu 8.037 tempat duduk.

Suporter akan memberi pengaruh sangat besar.

Pada final sepak bola SEA Games 2011 versus Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, skuad Malaysia diangkut dengan kendaraan lapis baja.

Ancaman keamanan di Jakarta kala itu tak memungkinkan para pemain Malaysia menumpangi bus.

Ketika itu, Malaysia dilatih Ong Kim Swee.

Malaysia akhirnya merebut medali emas dengan menang adu penalti 4-3 setelah imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu.

Kini, Ong Kim Swee kembali bertemu Indonesia di semifinal SEA Games 2017.

Tugas Ong Kim Swee dulu dan kini sama, merebut emas.

(Baca Juga: Stefano Lilipaly Terpukau Gol Pemain Ini di SEA Games)

Semoga pemain Indonesia tak menghadapi atmosfer yang dialami Malaysia tahun 2011 di Jakarta.

Yang pasti, Evan Dimas dkk akan memasuki kerumunan "yang bermusuhan" di Shah Alam yang dikuasai suporter Malaysia.

Ekspektasi para suporter mungkin telah melampaui kemampuan kedua tim.

Kabar Pemain

Ong Kim Swee masih menanti penuh cemas kesembuhan Kumaahran Sathasivam dan Ariff Farhan Isa.

Kedua pemain itu dipaksa tampil kontra Myanmar dan Laos.

Jafri Firdaus Chew, yang mencetak dua gol ke gawang Laos dan membuat satu asis dari bangku cadangan kontra Myanmar, disiapkan menggantikan Kumaahran.

Syazwan Andik Ishak disiapkan menggantikan Ariff.

Syazwan dan Ariff disorasi dalam beberapa sebelumnya, sehingga tak banyak kehilangan di lini tengah kiri.

Ong Kim Swee juga memindahkan Matt Davies ke sisi kiri dan memainkan pemain berusia 19 tahun Syahmi Safari di kanan.

Luis Milla tak menghadapi pemain cedera.

Namun, pelatih asal Spanyol itu terpukul dengan beberapa skorsing seperti kapten Hamsamu Yama, gelandang Muhammad Hargianto, dan striker Marinus Wanewar.

Semua pemain itu terkena hukuman akumulasi dua kartu kuning di penyisihan grup.

Ezra Walian akan memimpin serangan di garis terdepan dengan absennya Marinus.

Ricky Fajrin dan Ryuji Utomo bisa dimainkan sejak di lini pertahanan.

Pemain Kunci 

Pada semifinal kali ini, Malaysia dan Indonesia berjuang untuk ketiga kalinya ke final.

Peran gelandang tampaknya akan sangat besar untuk para striker mereka. 

Nor Azam Abdul Azih (gambar bawah) berkontribusi vital untuk Malaysia di lini tengah, dibandingkan dengan Syamer Kutty Abba, Amirul Hisyam Awang Kechik, dan Danial Amier Norhisham.

Nor Azam menjadi seorang pengubah permainan dalam kemenangan atas Singapura setelah masuk di babak kedua.

Nor Azam memainkan peran penting dalam kemenangan atas Myanmar dalam laga berikutnya.

Nor Azam tak bermain kontra Laos untuk menghindari akumulasi kartu kuning.

Nor Azam akan head to head dengan Evan Dimas, anggota timnas senior yang finis sebagai runner-up pada Piala AFF tahun 2016. 

Nor Azam tak pernah mengenakan seragam timnasnya sebelum Malaysia U-22 ini.

Evan Dimas telah memperkuat Indonesia di berbagai kelompok umur. 

Evan Dimas juga tampil di SEA Games 2015 dengan mencetak empat gol pada penyisihan grup. 

Kedua gelandang ini telah menunjukkan diri punya naluri mencetak gol dan umpan yang memecah pertahanan lawan.

Siapa pun yang menguasai lapangan tengah, dialah yang menang.



Head to Head Pelatih 

Ong Kim Swee dan Luis Milla adalah dua pelatih yang berbeda jauh dalam karier bermain.

Ong Kim Swee adalah pemain internasional Malaysia dan pahlawan lokal di Sabah.

Luis Milla memenang tiga trofi Liga Spanyol selama memperkuat dua raksasa Spanyol, Barcelona dan Real Madrid.

Luis Milla finis sebagai runner-up dua kali di Liga Champions League bersama Valencia.

Riwayat karier bermain Luis Milla jauh melebihi Ong Kim Swee

Namun, Ong Kim Swee berhasil membawa Malaysia finis di atas Indonesia dan lolos ke Piala AFC U-23 tahun 2018.

Luis Milla pernah melatih Spanyol di beberapa lecel usia sejak 2008 sampai dipecat sebagai pelatih U-23 setelah gagal melewati fase grup Olimpiade London 2012.

Selama mengasuh Spanyol, Luis Milla memenang Piala Eropa U-21 tahun 2011 dan finis sebagai runner-up pada Piala Eropa U-19 tahun 2010.

Ong Kim Swee tak pernah melatih di luar Malaysia.

Ong Kim Swee memenangi Liga Primer Malaysia 2009 bersama Harimau Muda dan SEA Games 2011.

Pria yang diberi gelar Datuk itu juga menjadi pelatih saat tersingkir pada SEA Games 2013 dan 2015.

Ong Kim Swee sempat pula melatih timnas senior Malaysia sampai presiden baru Asosiasi Sepak Bola Malaysia, Tunku Ismail Sultan Ibrahim, memutuskan untuk menyewa pelatih asing dari Portugal, Nelo Vingada. 


Fakta Pertemuan

Pertemuan Sabtu ini akan menjadi yang ke-16 di antara kedua tim, masing-masing meraih enam kemenangan.

Malaysia merebut medali emas enam kali (termasuk SEAP Games), sedangkan Indonesia hanya dua kali juara (1987, 1991).

Malaysia kalah 3-4 dalam adu penalti ketika menghadapi Indonesia pada semifinal 2013.

Hasil Indonesia itu adalah revans atas kemenangan Malaysia dalam adu penalti berebut medali emas di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, dua tahun sebelumnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P