Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Luis Milla dan Park Hang-seo, Gaji dan Prestasi, serta Ekspektasi Rakyat Indonesia dan Vietnam

By Lola June A Sinaga - Selasa, 28 Agustus 2018 | 20:21 WIB
Pelatih timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, memberikan instruksi pada laga PSSI Anniversary Cup 2018 kontra timnas u-23 Korea Utara di Stadion Pakansari, Bogor, pada 30 April 2018. ( MUHAMMAD BAGAS/BOLASPORT.COM )

Selain runner-up, Timnas U-23 Vietnam juga meraih penghargaan tim terbaik (fair play) di Piala Asia U-23 2018.

Jika pembaca masih ingat atau mengikuti perkembangannya, Park Hang-seo dan Timnas U-23 Vietnam disambut gegap-gempita bagai pahlawan agung oleh seluruh rakyat Vietnam saat tiba di Hanoi.

 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Timnas U-23 Indonesia tak tampil di Piala Asia U-23 2018 itu karena Luis Milla gagal meloloskan Saddil Ramdani dkk dari kualifikasi.

Kegagalan Luis Milla itu sebetulnya sudah menjadi "kode keras" bagi PSSI untuk memperbaiki sejumlah kesalahan.

Terbukti, sebulan berikutnya Luis Milla gagal mencapai target medali emas di SEA Games 2017, karena hanya bisa membawa pulang perunggu.

Dan, setahun kemudian Luis Milla kembali gagal mencapai target semifinal setelah dihentikan Uni Emirat Arab di babak 16 besar Asian Games 2018.

Padahal, Luis Milla bukan sosok sembarangan.

Kala aktif sebagai pemain yang berposisi gelandang bertahan, Luis Milla memperkuat Barcelona, Real Madrid, dan Valencia.

Sebelum melatih Timnas U-23 Indonesia tanggal 20 Januari 2017, Luis Milla sempat mengasuh Timnas U-19 Spanyol, U-20, U-21, hingga U-23.

Luis Milla juga pernah melatih Al Jazira di Uni Emirat Arab dan beberapa klub di Spanyol seperti Real Zaragoza.