Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Panitia berusaha keras menjaga informasi mengenai jumlah penonton, pendapatan, sampai perputaran ekonomi kerakyatan," ujar Imam Nahrawi, Rabu (4/2/2018).
"Dengan begitu, saya menginginkan gaung Piala Presiden ini bisa menggema di Asia Tenggara," tuturnya menambahkan.
Transparansi Piala Presiden 2018 menjadi salah satu bukti mampu menerapkan sebuah indrustri sepak bola yang modern.
Semoga manuver apik Piala Presiden bisa terus berjalan hingga penentuan sang jawara. Akan lebih baik jika nantinya Liga 1 musim 2018 bisa demikian. Para pemain bermain dengan sportif, wasit memimpin dengan netral, suporter mendukung dengan penuh toleransi, dan pengurus mampu menunjukan profesionalitas serta transparansi yang menjadi senjata ampuh untuk menarik kepercayaan masyarakat.
Namun, sejatinya Piala Presiden 2018 belum seutuhnya sempurna. Masih ada beberapa aspek yang bisa dipebaiki untuk kedepannya.
Pertama soal pemerataan. Menjadi kurang adil ketika venue pertandingan didominasi oleh Jawa. Pasalnya, dengan mengatasnamakan Presiden, semua masyarakat Indonesia berhak untuk turut merasakan efouria.
Kedua, pihak keamanan yang sedikit kurang tegas dalam bertindak. Seperti saat oknum Bonek berusaha menjebol pintu Stadion Manahan, Solo, sebelum laga Persebaya kontra PSMS Medan, Sabtu (3/2/2018). Ada banyak pihak keamanan, tetapi mereka memilih diam dan hanya melihat.
Mungkin bisa saja soal kerusuhan kebetulan bukan job desk mereka, tetapi tidak etis ketika masyarakat melihat hal tersebut. Pasalnya bagi masyarakat biasa, yang kami tahu pihak keamanan bertugas untuk mengamankan.
Obat memang pahit, tapi manusia terkadang butuh. Begitu juga kritik, meski terlihat pahit, terkadang juga perlu demi sebuah kebaikan.
Terimakasih Piala Presiden 2018 yang telah mampu menjadi contoh pagelaran kompetisi sepak bola yang maju, profesional, dan bersih di tanah air tercinta Indonesia.
Semoga setelah berakhirnya Piala Presiden, sisi positif yang ada bisa tetap terjaga dan menular ke kompetisi sesungguhnya Liga 1 musim 2018.
Bravo, sepak bola Indonesia!